95 Persen Air Limbah Mengalir ke Sungai Ciliwung, Ini Tanggapan KLH
adainfo.id – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyampaikan tanggapan hasil survei Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Lemtek UI) yang mengungkapkan bahwa 95 persen air limbah seperti air bekas mencuci, mandi, dan memasak (grey water) masih dibuang langsung ke Sungai Ciliwung tanpa pengolahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani.
Rasio menegaskan bahwa KLH telah memiliki program khusus untuk mempercepat pemulihan ekosistem Sungai Ciliwung.
“Kami mempunyai program khusus, salah satunya kami akan memasukkan semua industri-industri yang berada di beberapa sungai prioritas di Jabodetabek ini untuk dilakukan pemantauan secara khusus melalui proper,” ujar Rasio saat kunjungan ke Kota Depok, Minggu (10/8/2025).
Dorong Pembangunan IPAL Komunal
Selain fokus pada industri, Rasio menjelaskan, KLH kini mendorong pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk mengatasi pembuangan limbah domestik.
“Kita akan membicarakan dengan kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah ya untuk bagaimana mengatasi air buangan rumah tangga ini dengan lebih efektif lagi, langkah-langkah terus kita lakukan,” katanya
Target Pemulihan Butuh Waktu
Rasio mengakui, pemulihan total Sungai Ciliwung memerlukan waktu panjang dan langkah sistematis.
Targetnya, sungai dapat kembali pulih sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.
“Target kita secepat mungkin ya, kita mengharapkan bahwa Sungai Cilwung ini bisa kembali, bisa pulih, sesuai bagaimana yang kita harapkan,” bebernya.
Peraturan Menteri untuk Perlindungan Ciliwung
Lebih lanjut, Rasio mengungkapkan, sebagai bentuk keseriusan, KLH telah menerbitkan Peraturan Menteri terkait perlindungan dan pengelolaan mutu air Sungai Ciliwung.
“Kenapa? Karena kita melihat begitu prioritas Sungai Ciliwung bagi Kementerian Lingkungan Hidup,” tegasnya.