HIPMI Jabar Apresiasi Program Revitalisasi Tambak

Komarudin, Ketua Bidang VI HIPMI JABAR (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Jawa Barat menyatakan dukungan dan apresiasi atas penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menandai dimulainya program revitalisasi tambak di wilayah Pantura Jabar dengan nilai investasi mencapai Rp26 triliun.

Program ambisius ini digagas bersama Badan Pengelola Investasi Danantara dan didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan target merevitalisasi lebih dari 20.000 hektare tambak di empat kabupaten: Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

Ketua Bidang VI (Maritim, Kelautan, dan Perikanan) BPD HIPMI Jawa Barat, Komarudin, menyampaikan bahwa HIPMI sebagai mitra strategis pemerintah siap mengambil peran aktif dalam mendukung keberhasilan program ini.

“HIPMI adalah mitra strategis pemerintah. Nota kesepahaman antara Pemprov Jawa Barat dengan Kementerian KKP serta rencana pengucuran anggaran oleh Danantara adalah program yang patut diapresiasi oleh semua pihak. Sebagaimana arahan Ketua Umum kami, Radityo Egi Pratama, untuk mendukung berbagai program pemerintah, khususnya di sektor ketahanan pangan dan kelautan, maka kami menyatakan siap untuk berpartisipasi aktif,” ujar Komarudin dalam keterangannya, Senin (15/7/2025).

Revitalisasi Tambak Dorong Ketahanan Pangan dan Ekspor

Program revitalisasi ini ditargetkan akan meningkatkan produktivitas tambak dari 0,6 ton/ha/tahun menjadi 144 ton/ha/tahun, menghasilkan total 1,18 juta ton produksi per tahun, serta menciptakan nilai ekonomi mencapai Rp30,65 triliun.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi ekonomi biru nasional, dengan komoditas unggulan seperti ikan nila salin, yang memiliki potensi pasar tinggi di dalam dan luar negeri.

Selain peningkatan produksi, program ini juga dirancang untuk memperbaiki ekosistem pesisir melalui infrastruktur modern seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL), zona hijau, hingga pelatihan tenaga kerja lokal.

Lebih lanjut, Komarudin menegaskan kesiapan HIPMI Jabar untuk terlibat dalam berbagai aspek hulu hingga hilir budidaya, termasuk pengolahan hasil perikanan, distribusi, pemasaran, serta penyediaan teknologi dan SDM pendukung.

“Dengan anggota yang tersebar di seluruh wilayah Jabar dan banyak bergerak di sektor agribisnis, maritim, dan teknologi, HIPMI siap menjadi bagian integral dari ekosistem program ini. Kami menanti ruang kolaborasi konkret agar program ini berjalan cepat, efisien, dan berdampak luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Sinergi Pemerintah dan Swasta Diperlukan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam acara penandatanganan MoU di Kantor KKP, Jakarta (25/6/2025), menyebut revitalisasi tambak sebagai proyek strategis provinsi yang memerlukan keterlibatan seluruh elemen, termasuk pelaku usaha muda.

Menurut data KKP, potensi tenaga kerja langsung yang terserap dari program ini mencapai 119.000 orang, belum termasuk sektor pendukungnya. Dengan pendekatan kolaboratif dan investasi bertahap hingga 2027, proyek ini diharapkan menjadi model pengelolaan tambak modern berkelanjutan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *