Wawali Kota Depok, Chandra Tinjau Situ Bahar, Soroti Pencemaran Limbah Industri

AG
Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah (dua dari kanan) meninjau kondisi Situ Bahar yang tercemar limbah industri di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (11/08/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, meninjau langsung kondisi Situ Bahar di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (11/8/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan setelah mencuatnya dugaan pencemaran air akibat limbah industri yang mencemari situ.

Chandra hadir didampingi Camat Cilodong Zainal Arifin, Lurah Sukamaju Indra Cahyadi, Kabid Pengelolaan dan Pengendalian Limbah (P3L) DLHK Kota Depok Budiman, perwakilan komunitas peduli lingkungan Kopling yang diwakili Zarkasih, perwakilan Dinas PUPR Depok, serta Suhadja dari Pokja Setu.

Dalam peninjauan tersebut, Chandra melihat langsung kondisi Situ Bahar yang memprihatinkan.

Ia menilai perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap ekosistem di kawasan situ, termasuk penataan ulang untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Situ Bahar ini butuh penataan dan evaluasi kembali ekosistemnya, mulai dari kualitas air, pengelolaan sampah, hingga sektor penghijauan. Semua itu juga bagian dari upaya pencegahan banjir di kawasan sekitar,” ujar Chandra di lokasi.

Ia menambahkan, kawasan situ memiliki fungsi penting sebagai daerah resapan air. Karena itu, kerusakan ekosistem dan pencemaran harus segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang lebih besar.

Pencemaran Diduga Akibat Limbah Industri

Selain sampah yang berserakan, Chandra menyoroti adanya pencemaran air di Situ Bahar yang diduga berasal dari limbah industri pabrik.

Menurutnya, kondisi ini memerlukan penanganan serius dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

“Ada dugaan pembuangan limbah industri ke aliran yang bermuara di Situ Bahar. Ini aktivitas ilegal yang mencemari lingkungan. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menindak tegas industri yang membuang limbah sembarangan,” tegas Chandra.

Pencemaran tersebut bukan hanya mengancam keberlangsungan ekosistem air, tetapi juga kesehatan masyarakat sekitar.

Air yang tercemar berpotensi menimbulkan penyakit dan mengganggu produktivitas warga yang memanfaatkan situ untuk kegiatan sehari-hari.

Rencana Pemasangan Jaring Besi Penahan Sampah

Dalam kesempatan itu, Chandra berkoordinasi dengan perwakilan Dinas PUPR untuk mencari solusi teknis dalam mengurangi masuknya sampah ke area situ.

Salah satu rencana yang akan segera direalisasikan adalah pemasangan jaring besi penahan sampah.

“Jaring ini berfungsi untuk menangkal sampah masuk ke area Situ Bahar. Selain itu, kami ingin mencegah penumpukan sampah di hilir yang bisa memicu banjir,” jelasnya.

Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi cepat sambil menunggu upaya perbaikan lingkungan yang bersifat jangka panjang, termasuk penindakan terhadap pelaku pencemaran.

Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Chandra menegaskan bahwa menjaga kelestarian Situ Bahar tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah.

Ia menilai dibutuhkan kolaborasi semua pihak, mulai dari instansi terkait, komunitas lingkungan, hingga masyarakat sekitar.

“Pak Camat Cilodong akan melakukan musyawarah warga untuk mengajak masyarakat terlibat langsung dalam mengatasi pencemaran di Situ Bahar. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” ucapnya.

Menurutnya, peran aktif warga dalam menjaga lingkungan akan mempercepat pemulihan kondisi situ.

Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pembakaran sampah di sekitar situ, dan ikut menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci keberhasilan.

Selain masalah pencemaran air, Chandra juga mengingatkan bahaya pembakaran sampah di kawasan Situ Bahar.

Aktivitas tersebut, kata dia, menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

“Membakar sampah itu berbahaya. Asapnya mengandung zat beracun yang bisa mengganggu pernapasan, apalagi kalau dilakukan di sekitar situ yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna,” ujarnya.

Ia berharap kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga lingkungan terus meningkat, sehingga keberadaan Situ Bahar bisa dipertahankan sebagai aset ekologi dan sosial bagi Kota Depok.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *