Musim Pancaroba, Ular Kobra Muncul di Permukiman Warga Depok

ARY
Petugas DPKP Kota Depok mengevakuasi ular kobra yang muncul di rumah warga, Sabtu (23/08/25) malam. (Foto: Instagram @depokfirerescue113)

adainfo.id – Warga di Jalan Ar-Ridho, Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, dikejutkan dengan kemunculan seekor ular kobra sepanjang 1,2 meter pada Sabtu (23/08/2025) malam.

Peristiwa ini membuat panik warga sekitar yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati, menjelaskan bahwa laporan diterima pihaknya sekitar pukul 23.40 WIB.

“Kami menerima laporan adanya ular kobra yang membuat resah warga. Lokasinya di lingkungan warga RT 02 RW 03, Kelurahan Jati Mulya,” kata Tessy melalui keterangannya dikutip Minggu (24/08/2025).

Evakuasi Ular Kobra Dilakukan dengan Hati-Hati

Mendapat laporan tersebut, DPKP langsung mengerahkan tiga personel dari Mako Kembang.

Petugas dilengkapi dengan grab stick, karung khusus, serta alat pelindung diri (APD) untuk memastikan evakuasi berlangsung aman.

“Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat ular kobra ini sangat berbahaya,” jelas Tessy.

“Alhamdulillah, petugas kami berhasil mengevakuasi ular tersebut dengan aman tanpa melukai siapa pun,” imbuh Tessy.

Menurut keterangan DPKP, evakuasi berlangsung singkat namun penuh kewaspadaan.

Setelah berhasil diamankan, ular kobra tersebut dibawa ke pos penyelamatan untuk ditangani lebih lanjut.

Selain itu, kemunculan ular berbisa ini sempat membuat panik warga sekitar.

Beberapa warga mengaku khawatir, karena ular kobra dikenal agresif dan mematikan jika merasa terancam.

Kehadiran ular ini juga menambah daftar panjang temuan satwa liar yang masuk ke wilayah pemukiman di Depok.

DPKP Depok pun mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan kemunculan satwa liar, terutama saat musim pancaroba.

Perubahan cuaca dan lingkungan kerap memicu hewan-hewan seperti ular, biawak, maupun monyet masuk ke area permukiman.

“Biasanya saat musim pancaroba, habitat alami ular terganggu. Itulah sebabnya mereka kadang masuk ke permukiman,” kata Tessy.

Warga diminta untuk segera menghubungi DPKP jika menemukan satwa liar berbahaya, alih-alih mencoba menanganinya sendiri.

Ular Kobra: Fakta dan Bahayanya

Ular kobra merupakan salah satu jenis reptil berbisa paling mematikan di Asia.

Gigitan kobra dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian jika tidak segera ditangani dengan penawar racun (antivenom).

Beberapa fakta mengenai ular kobra yang perlu diketahui masyarakat antara lain panjang tubuh kobra bisa mencapai 1,2 hingga 2 meter.

Kemudian, racunnya menyerang sistem saraf dan dapat mematikan dalam hitungan jam.

Ular kobra biasanya hidup di area persawahan, hutan kecil, atau semak-semak yang dekat dengan sumber air.

Saat merasa terancam, ular kobra akan mengembangkan lehernya (hood) sebagai bentuk pertahanan diri.

Karena itulah, setiap kemunculan kobra di permukiman harus ditangani oleh petugas berpengalaman.

Depok dan Catatan Kasus Ular di Permukiman

Kota Depok bukan kali pertama digegerkan oleh kemunculan ular kobra.

Dalam beberapa waktu terakhir, laporan mengenai temuan ular di permukiman warga cukup sering terjadi.

Hal ini berkaitan dengan kondisi geografis Depok yang masih memiliki banyak area hijau dan aliran kali maupun sungai.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pembangunan permukiman baru, habitat alami satwa liar pun semakin terdesak.

Akibatnya, ular dan hewan liar lain lebih sering memasuki kawasan pemukiman.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *