Kerja Sama Antar Provinsi Jadi Solusi Atasi Air Bersih Jabodetabek? Ini Penjelasannya

ARY
Ilustrasi solusi penyediaan layanan air bersih di Jabodetabek. (Foto: Unsplash/mrjn Photography)

adainfo.id – Kebutuhan air bersih untuk masyarakat di wilayah Jabodetabek kembali menjadi sorotan.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dalam penyediaan layanan air bersih.

Ia menegaskan Jakarta tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan provinsi tetangga.

Pesan itu disampaikan Pramono saat meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan di Jalan Cirendeu Permai Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (09/09/2025).

IPA Pesanggrahan memiliki kapasitas 750 liter per detik, dengan sumber air baku berasal dari Sungai Pesanggrahan yang mengalir dari Banten.

Dengan kapasitas tersebut, fasilitas ini diproyeksikan dapat melayani sekitar 45 ribu sambungan rumah.

Layanan air bersihnya mencakup 10 kelurahan di 3 kecamatan Jakarta Selatan dan sebagian wilayah Tangerang Selatan.

Bagi Pramono, keberadaan fasilitas ini bukan hanya solusi teknis, tetapi juga simbol kerja sama antarwilayah.

Ajakan Sinergi Antar Provinsi

Pramono menegaskan bahwa kebutuhan air bersih adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Jakarta.

“Nggak bisa suatu daerah hanya mau maju sendirian tanpa kebersamaan. Saya meyakini hubungan yang baik dengan Banten, hubungan yang baik dengan Jawa Barat, kerja sinergi bersama-sama pasti akan membuat masyarakat yang ada di Jakarta, di Jawa Barat dan juga di Banten akan menikmati apa yang kita lakukan bersama-sama,” kata Pramono.

Ia menekankan, melalui kerja sama yang erat, ketersediaan air bersih tidak hanya akan terjamin bagi warga Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di sekitarnya.

Selain IPA Pesanggrahan, Pramono menyoroti pentingnya proyek besar yang tengah berjalan, seperti Waduk Karian di Banten dan Jatiluhur di Jawa Barat.

Menurutnya, dua infrastruktur tersebut akan memperkuat ketahanan air di wilayah Jabodetabek.

“Kalau Karian selesai, Jatiluhur selesai, ditambah IPA-IPA seperti ini, saya yakin kebutuhan air bersih Jakarta dan sekitarnya akan terpenuhi,” jelasnya.

Ia menyebut integrasi berbagai sumber air, baik dari waduk besar maupun instalasi pengolahan, akan menciptakan jaringan distribusi air yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Cakupan Air Bersih Jakarta Capai 74,24%

Saat ini, cakupan layanan air bersih di Jakarta sudah mencapai 74,24%.

Meski begitu, Pramono optimistis angka itu dapat ditingkatkan hingga 80% pada akhir 2025.

“Air buat Jakarta itu sesuatu yang sangat penting. Hari ini saya sungguh gembira karena IPA Pesanggrahan bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat,” bebernya.

“Target kami, akhir tahun nanti cakupan air bersih bisa mencapai 80%,” ungkapnya.

Menurutnya, target tersebut realistis dengan adanya tambahan kapasitas dari IPA Pesanggrahan dan dukungan infrastruktur lain yang segera beroperasi.

Dengan dukungan fasilitas baru, waduk besar, serta kerja sama lintas provinsi, diharapkan masyarakat di Jabodetabek semakin mudah mengakses air bersih dengan kualitas yang terjamin.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *