BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Periode Ini, Warga Diminta Waspada

ARY
Ilustrasi BMKG umumkan prakiraan cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang 9–15 September 2025. (Foto: Pexels/Pixabay)

adainfo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diprakirakan melanda sejumlah wilayah Indonesia pada periode 9–15 September 2025.

Fenomena ini berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai kilat, petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.

Dalam keterangan resminya, BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipatif agar dampak cuaca ekstrem dapat diminimalisasi.

“Masyarakat diminta tetap mengikuti pembaruan informasi cuaca dari kanal resmi BMKG, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan sistem drainase di sekitar rumah berfungsi dengan baik,” tulis BMKG, dikutip Rabu (10/09/2025).

BMKG juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi pelaku pelayaran dan nelayan.

“Bagi nelayan dan pelaku pelayaran, BMKG mengimbau agar mencermati peringatan terkait angin kencang dan gelombang tinggi di perairan terdampak,” ujar BMKG.

Kondisi Atmosfer Global dan Lokal

Menurut analisis BMKG, cuaca ekstrem sepekan ke depan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer skala global, regional, hingga lokal.

Dipole Mode Index (DMI) Negatif (−1,28), kondisi ini meningkatkan kandungan uap air di wilayah Indonesia.

Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR), nilai negatif di sejumlah wilayah menjadi indikator pembentukan awan hujan.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator, masih aktif di beberapa wilayah dan berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan hujan.

Sirkulasi Siklonik, diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu serta di Selat Makassar.

Fenomena ini memicu perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) yang memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.

BMKG juga menyoroti kondisi labilitas atmosfer lokal yang kuat. Hal ini mendukung proses pertumbuhan awan hujan dalam skala kecil hingga menengah, sehingga menambah potensi hujan deras di berbagai daerah.

Wilayah Berpotensi Hujan dan Angin Kencang

BMKG membagi prakiraan cuaca ekstrem menjadi dua periode, yaitu 9–11 September dan 12–15 September 2025.

Untuk periode 9–11 September 2025 sebagai berikut:

– Hujan Sedang: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.

Lalu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.

Kemudian, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

– Hujan Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan.

Angin Kencang: Jawa Barat.

Selanjutnya untuk periode 12–15 September 2025 di antaranya:

– Hujan Sedang: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali.

Berikutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan.

Kemudian, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

– Hujan Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Angin Kencang: Jawa Barat.

Imbauan kepada Masyarakat

Perubahan cuaca ekstrem dapat menimbulkan dampak signifikan, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga terganggunya aktivitas transportasi darat maupun laut.

Karena itu, masyarakat diminta melakukan langkah antisipasi seperti meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar rumah, khususnya pada wilayah rawan banjir dan longsor.

Lalu, menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir. Mengamankan barang-barang berharga dari potensi banjir.

Selanjutnya, mengikuti informasi resmi BMKG melalui website, aplikasi Info BMKG, serta akun media sosial resmi.

Tak hanya itu, bagi pelaku usaha perikanan dan pelayaran, memantau kondisi gelombang laut dan angin kencang.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *