Kisah Inspiratif Mahasiswa UI Rintis Tens Coffee dari Kantin Kampus hingga Buka 6 Cabang
adainfo.id – Kisah inspiratif hadir dari dua wisudawan Universitas Indonesia (UI), Firdausi Del Izzat Gazera dan Anas Taufiqurahman Fatah.
Keduanya berhasil membuktikan bahwa usaha yang dimulai dari kecil bisa berkembang besar, bahkan sebelum menyelesaikan studi.
Gazera dan Anas adalah lulusan Program Studi Bisnis Kreatif Vokasi UI yang mengikuti Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (14/09/2025).
Kini mereka sukses menjadi entrepreneur muda dengan bisnis kopi dan es krim bernama Tens Coffee, yang telah memiliki enam cabang dan total 33 karyawan.
Hal ini berawal dari partisipasi mereka di Founders Camp UI, sebuah program orientasi kewirausahaan yang mengenalkan mahasiswa pada dunia bisnis.
Dari kegiatan itulah mereka mendapatkan inspirasi dan keberanian untuk membuka usaha.
Awalnya, keduanya hanya memanfaatkan satu ruang kosong di kantin kampus untuk berjualan.
Konsep sederhana yang mereka jalankan justru mendapat respons positif dari mahasiswa lain.
Dari pengalaman tersebut, Gazera dan Anas belajar tentang pentingnya branding, menjaga kualitas produk, serta membangun komunitas pelanggan setia.
“Dari Founders Camp saya banyak belajar teori, tetapi justru praktik langsung yang membuat semuanya terasa nyata. Itu yang mendorong saya berani mulai,” kata Gazera, Senin (15/09/2025).
Peran Kampus dan Dosen dalam Perjalanan Bisnis
Perjalanan usaha Tens Coffee tentu tidak selalu mulus. Namun, dukungan dari akademisi sangat membantu mereka dalam mengembangkan bisnis.
Gazera dan Anas menyebut peran Kepala Program Studi saat itu, Deni Danial Kesa, serta dosen Bisnis Kreatif UI, Fia Fridayanti Adam, sebagai faktor penting keberhasilan mereka.
Selain itu, publikasi di laman resmi Vokasi UI dan liputan media eksternal memberikan eksposur luas bagi usaha mereka.
Hal tersebut membuktikan bahwa peran kampus tidak hanya mendukung dari sisi akademik, tetapi juga sebagai fasilitator tumbuhnya wirausaha muda berbakat.
Kunci keberhasilan Tens Coffee juga terletak pada pembagian peran yang jelas antara keduanya.
Gazera memegang kendali di bagian operasional, sementara Anas fokus pada strategi marketing dan branding.
Dengan sistem kerja ini, usaha mereka bisa berjalan stabil dan terus berkembang.
Meski sibuk mengurus bisnis, keduanya tidak meninggalkan kewajiban akademik.
“Prioritas kami tetap kuliah. Kalau ada deadline, tugas harus selesai dulu, baru setelah itu mengurus bisnis,” ujar Gazera.
Tugas Akhir Jadi Strategi Bisnis Nyata
Menariknya, penelitian tugas akhir Gazera justru berkontribusi langsung pada perkembangan bisnis Tens Coffee.
Tugas akhirnya yang berjudul “Preferensi dan Kualitas Content Marketing sebagai Faktor Pendorong User-Generated Content (UGC): Studi Kasus Strategi Viral Tens Coffee di Media Sosial” menghasilkan strategi pemasaran yang kini diterapkan dalam bisnis mereka.
Penelitian tersebut menekankan pentingnya konten buatan pengguna (UGC) dalam membangun kepercayaan konsumen sekaligus memperluas jangkauan promosi.
Dengan begitu, hasil akademik tidak berhenti di ruang kuliah, tetapi langsung terimplementasi dalam praktik bisnis nyata.
Kini, setelah resmi menyandang gelar akademik S.Tr.Bns. (Sarjana Terapan Bisnis), Gazera dan Anas berkomitmen untuk fokus mengembangkan bisnis agar lebih luas lagi.
Mereka bercita-cita membuka lebih banyak cabang dan memberi pelayanan terbaik bagi para pelanggan yang mereka sebut TemanTens.
Sementara itu, Anas menegaskan bahwa bisnis bukan hanya teori, tetapi praktik yang membutuhkan konsistensi.
“Yang terpenting adalah bagaimana caranya mulai, lalu konsisten. Dengan cara itu, belajar bisnis dapat menajamkan mental mahasiswa untuk menjadi entrepreneur,” ucap Anas.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah sukses Gazera dan Anas menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa bisa menjadi entrepreneur bahkan sebelum lulus kuliah.
Dengan modal keberanian, bimbingan kampus, serta konsistensi, mereka mampu membangun bisnis yang kini memberi lapangan kerja bagi puluhan karyawan.
Kehadiran Tens Coffee di enam cabang dengan 33 karyawan tidak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis.
Akan tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani memulai usaha sejak dini.