Indonesia dan Uni Eropa Resmi Teken IEU-CEPA, Ekspor Diproyeksikan Naik 60 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (empat dari kiri) bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefčovič (tiga dari kanan) Selepas menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) di Bali Selasa (23/09/25) (foto: ekon.go.id)

adainfo.id – Indonesia akhirnya mencapai tonggak penting dalam diplomasi ekonomi internasional setelah hampir satu dekade menjalani rangkaian perundingan intensif dengan Uni Eropa.

Pada Selasa (23/9/2025), Indonesia dan Uni Eropa menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) di Bali.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefčovič.

Menurut Airlangga, kesepakatan ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Belgia.

“Capaian ini merupakan langkah tindak lanjut yang konkret dari pengumuman kesepakatan mengenai kesimpulan CEPA yang dilakukan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam pertemuan di Belgia pada bulan Juli 2025 lalu”, ungkap Airlangga, Selasa (24/09/2025)

Indonesia kini menjadi negara ketiga di Asia Tenggara setelah Singapura dan Vietnam yang menandatangani CEPA dengan Uni Eropa.

Pencapaian ini diyakini akan menciptakan level playing field yang lebih adil bagi produk dan investasi Indonesia, sekaligus memperkuat posisi bangsa di panggung global.

Sementara itu, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefčovič mengungkapkan rasa Terima kasih atas tercapainya perjanjian tersebut.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini hari ini bersama Menteri Airlangga, juga seluruh Duta Besar Uni Eropa dan tim negosiasi Indonesia yang sangat tangguh, kuat, dan dinamis pada seremoni bersejarah ini. Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Menteri Airlangga, karena dedikasi pribadi, keterlibatan yang konstruktif, dan kepemimpinan politik yang kuat, merupakan kunci dan berperan penting dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini,” ungkap Maroš, Selasa (23/09/2025)

Perjalanan Panjang Menuju Kesepakatan

Perundingan IEU-CEPA dimulai pada 20–21 September 2016 di Brussels, Belgia. Sembilan tahun perjalanan negosiasi penuh dinamika akhirnya berbuah manis melalui penandatanganan di Bali.

Airlangga Hartarto dalam pernyataan bersama menegaskan, perjalanan panjang ini mencerminkan komitmen kuat terhadap perdagangan yang terbuka, adil, dan berkelanjutan.

Melalui akun Instagram pribadinya, @airlanggahartarto_official, Airlangga menyampaikan rasa syukur atas tercapainya kesepakatan tersebut. Ia menyebut capaian ini sebagai tonggak sejarah penting bagi hubungan Indonesia-Uni Eropa yang akan membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia.

“Puji syukur alhamdulillah, Indonesia dan Uni Eropa berhasil mencapai tonggak sejarah penting dalam kemitraan jangka panjang melalui penandatanganan kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)”, ujar Airlangga, Selasa (23/09/2025)

Manfaat Ekonomi yang Signifikan

IEU-CEPA diyakini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di Uni Eropa serta membuka peluang besar untuk produk berteknologi tinggi.

Perjanjian tersebut diklaim akan menghapuskan tarif lebih dari 98 persen jenis barang dan 99 persen dari total nilai impor.

Sejak implementasi awal, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif nol persen di 90,40 persen pasar Uni Eropa, dengan penghapusan tarif lebih lanjut dilakukan secara bertahap.

“Dengan pemberlakuan kesepakatan tersebut, komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur diproyeksikan akan mengalami peningkatan. Selain itu, IEU-CEPA juga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor produk-produk berteknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, sehingga mendorong diversifikasi ekspor dan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global”, tambah Airlangga

Investasi dan Transfer Teknologi

Selain perdagangan, IEU-CEPA berperan penting dalam meningkatkan investasi. Uni Eropa telah lama menjadi salah satu investor utama di Indonesia dengan kontribusi besar di sektor kimia, farmasi, jasa, kawasan industri, perhotelan, perdagangan, hingga industri makanan.

Kesepakatan ini memberikan kepastian regulasi, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global.

Dengan begitu, IEU-CEPA bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga pembangunan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.

Perdagangan Digital Sebagai Fitur Perintis

IEU-CEPA juga memperkenalkan fitur perdagangan digital yang selaras dengan tren global.

Inovasi ini sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang diinisiasi Indonesia saat memimpin ASEAN pada 2023.

Dengan adanya fitur ini, Indonesia diproyeksikan semakin mampu mengembangkan ekonomi digital di masa depan, baik dalam skala regional maupun global.

Transformasi digital akan memperkuat daya saing sekaligus membuka peluang baru bagi industri berbasis teknologi.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Implementasi IEU-CEPA diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia ke Uni Eropa hingga 60 persen pada periode awal penerapan. Pertumbuhan ini diiringi dengan proyeksi peningkatan pendapatan nasional sebesar USD 2,8 miliar.

Selain itu, kesepakatan ini diyakini akan membuka jutaan lapangan kerja baru, khususnya di sektor padat karya.

Setidaknya lima juta tenaga kerja Indonesia yang bergelut di sektor ekspor akan terdampak positif langsung dari perjanjian ini.

Dukungan untuk UMKM dan Pariwisata

Pemerintah menegaskan bahwa manfaat IEU-CEPA tidak hanya untuk industri besar.

UMKM juga akan mendapat keuntungan dari keringanan fiskal, insentif, dan penyederhanaan prosedur ekspor-impor.

Hal ini memberi kesempatan lebih besar bagi pelaku usaha kecil untuk masuk ke pasar Eropa.

Kesepakatan ini juga diharapkan mendukung sektor pariwisata dan industri kreatif.

Dengan dukungan investasi dan akses pasar yang lebih luas, sektor tersebut diyakini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif.

Era Baru Hubungan Indonesia-Uni Eropa

Dalam sambutannya, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maroš Šefčovič memuji kepemimpinan Airlangga Hartarto dalam perundingan panjang ini.

Ia menyebut dedikasi dan kepemimpinan politik Airlangga sebagai kunci keberhasilan perjanjian bersejarah tersebut.

Kerja sama ini melibatkan 723 juta penduduk dari kedua kawasan dengan nilai ekonomi lebih dari USD 21 triliun.

Implementasi IEU-CEPA menandai dimulainya era baru hubungan bilateral Indonesia-Uni Eropa yang berbasis pada prinsip saling menguntungkan, adil, dan berkelanjutan.

 

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *