Kuliah Umum di LP3I Depok Bekali Mahasiswa Soal Demokrasi dan Literasi Digital

ARY
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah saat mengisi kuliah umum di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Depok, Kamis (25/09/25). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Suasana akademik di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Depok pada Kamis (25/09/2025) terasa berbeda.

Aula London Paris yang biasanya digunakan untuk kegiatan rutin, kali ini dipenuhi oleh 120 mahasiswa yang hadir secara langsung maupun daring untuk mengikuti kuliah umum bertajuk ‘Tantangan Demokrasi di Era Digital’.

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, sebagai narasumber utama.

Diskusi berjalan interaktif, dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa yang menaruh perhatian besar pada tema demokrasi dan perkembangan teknologi informasi.

Tema yang diangkat dinilai relevan dengan dinamika masyarakat saat ini.

Demokrasi yang menekankan partisipasi rakyat kini semakin terbuka berkat media digital.

Kehadiran teknologi menghadirkan ruang baru bagi publik untuk menyampaikan aspirasi, berdialog, dan berpartisipasi dalam politik.

Namun, Chandra mengingatkan, keterbukaan itu juga menghadirkan tantangan.

Ledakan informasi yang beredar cepat tidak selalu sejalan dengan kebenaran.

Hoaks, ujaran kebencian, hingga polarisasi akibat algoritma media sosial menjadi ancaman serius bagi kualitas demokrasi.

“Tantangan tadi, adanya penyebaran informasi tidak benar atau hoax. Kemudian bisa membuat polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat dikarenakan informasi-informasi tidak benar ini,” ucap Chandra selepas kegiatan.

“Yang mana untuk menghadapi tantangan ini, maka diperlukan kemampuan untuk berfikir kritis, untuk menganalisa, mengevaluasi setiap informasi yang didapatkan dari ruang-ruang digital,” tambah Chandra.

Literasi Digital Sejak Dini Jadi Kunci

Menurut Chandra, salah satu solusi strategis untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan memperkuat literasi digital sejak dini.

Pemerintah, lanjut Chandra, mendorong agar literasi digital masuk dalam kurikulum pendidikan maupun kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

“Kita akan mendorong adanya pendidikan terkait literasi digital menjadi kurikulum di sekolah-sekolah ataupun kalau tidak di ekstrakurikuler. Jadi bagaimana anak-anak kita dari sejak dini melek literasi digital,” ungkap Chandra.

Chandra juga menekankan pentingnya sikap kritis generasi muda dalam menyikapi arus informasi.

“Jangan terima mentah-mentah sebuah informasi, tetapi dianalisa dulu, dipahami, kemudian diteliti dulu dan kemudian dievaluasi setiap informasi yang ada di media digital,” pesan Chandra.

Kuliah umum ini juga menegaskan peran sentral mahasiswa sebagai agen perubahan.

Generasi muda dinilai memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas demokrasi agar tetap sehat dan adaptif menghadapi tantangan zaman.

Demokrasi digital membutuhkan partisipasi aktif warga yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika dalam bermedia.

Dengan kemampuan analisis dan pemahaman literasi digital, mahasiswa diharapkan mampu menjadi filter informasi di tengah derasnya arus hoaks.

Perspektif Kampus: Bekal Penting bagi Mahasiswa Baru

Sementara itu, Kepala Kampus Politeknik LP3I Jakarta (PLJ) Kampus Depok, Farizal Marzuki, menegaskan bahwa kuliah umum ini sengaja digelar untuk memberikan bekal awal bagi mahasiswa baru.

Menurut Farizal, mahasiswa harus memiliki landasan berpikir yang kuat agar siap menghadapi dunia kerja sekaligus peka terhadap isu kebangsaan.

“Karena memang tantangan demokrasi kita di Indonesia ini khususnya, apalagi di Depok, kita butuh penguat pemahaman landasan berpikir yang kuat pada mahasiswa baru khususnya,” jelas Farizal.

“Maka dengan apa yang disampaikan tadi dengan tema tantangan demokrasi di era digital oleh Bapak Chandra menegaskan lagi bahwa dengan persiapan pola pikir, kepribadian, kemudian potensi mereka ini sangat dibutuhin,” imbuh Farizal.

Faizal menambahkan, informasi di era digital memiliki ‘dua mata pisau’ yang bisa membawa dampak positif maupun negatif.

Karena itu, mahasiswa perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan karakter yang kuat.

Farizal berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa LP3I Depok bisa lebih bijak dalam menyikapi informasi, memanfaatkan teknologi untuk hal positif, serta berperan aktif dalam menciptakan ruang demokrasi yang sehat.

“Nah inilah mungkin peranan yang kita ingin tingkatkan landasan berpikir pada mahasiswa, khususnya pada mahasiswa baru,” tukas Farizal.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *