Airlangga: Paket Ekonomi 2025 Siap Perluas Kesempatan Kerja

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto selepas memimpin Rapat Koordinasi Akselerasi Pertumbuhan QIV-2025 bersama sejumlah Menteri dan Pimpinan Lembaga terkait, di Wisma Danantara Indonesia, Rabu (1/10/25) (foto: ekon.go.id).

adainfo.id – Pemerintah terus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui peluncuran Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja.

Paket ini mencakup 8 program akselerasi di 2025, 4 program lanjutan di 2026, serta 5 program andalan yang dirancang untuk memperluas lapangan kerja, meningkatkan investasi, dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Untuk memastikan implementasi berjalan optimal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Rapat Koordinasi Akselerasi Pertumbuhan Kuartal IV-2025 bersama sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait di Wisma Danantara Indonesia, Rabu (1/10/2025).

“Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 5,2% bisa dicapai. Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, para menteri berkumpul untuk mengecek program-program unggulan. Saat ini PMI manufaktur masih berada di level ekspansi 50,4, dan ekspor kita masih surplus USD 5,49 miliar,” ujar Airlangga.

Salah satu fokus program akselerasi adalah magang untuk lulusan perguruan tinggi maksimal satu tahun setelah kelulusan. Pemerintah menyiapkan mekanisme melalui sistem SIAPKerja.

Saat ini, pemerintah tengah mengumpulkan kebutuhan dari sisi perusahaan, baik BUMN maupun swasta. Pendaftaran peserta akan dibuka mulai 15 Oktober 2025, sehingga fresh graduate dapat segera mengakses kesempatan magang di berbagai sektor.

“Dengan SIAPKerja, kami ingin mempertemukan demand dari perusahaan dengan supply dari lulusan. Ini cara cepat untuk mengurangi pengangguran terdidik,” jelas Airlangga.

Dorongan pada Sektor Koperasi, Pertanian, dan Kelautan

Selain program magang, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk penyerapan tenaga kerja. Beberapa di antaranya adalah:

  • Program Koperasi Merah Putih sebagai wadah pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
  • Penguatan sektor pertanian, kelautan, dan perikanan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di daerah.
  • Pengembangan desa nelayan dengan fasilitas dan akses pasar yang lebih baik.
  • Program revitalisasi tambak di kawasan Pantura seluas 20 ribu hektare.

Airlangga menegaskan, sektor-sektor tersebut bukan hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan ekspor.

Pemerintah juga menyiapkan akselerasi belanja pada 12 kementerian/lembaga untuk mempercepat realisasi anggaran. Program strategis seperti Makan Bergizi Gratis, sekolah unggulan, serta dukungan penuh kepada UMKM akan mendapatkan stimulus tambahan.

“Arahan Bapak Presiden jelas, stimulus tambahan harus menyasar hingga desil keempat atau menjangkau lebih dari 30 juta keluarga penerima manfaat. Bantalan sosial ini penting agar konsumsi masyarakat tetap terjaga,” tutur Airlangga.

Event Ritel untuk Dorong Konsumsi

Menjelang akhir tahun, pemerintah juga menyiapkan sejumlah event ritel nasional yang diharapkan mendorong konsumsi masyarakat.

  • HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) akan digelar pada 10–16 Desember 2025 dengan target transaksi hingga Rp35 triliun.
  • BINA (Belanja Indonesia Nyaman dan Aman), sebuah gerakan diskon belanja nasional.
  • EPIC Sale yang digelar pada akhir Desember 2025 sebagai penutup tahun.

“Event-event ini diharapkan memperkuat daya beli dan menggerakkan sektor perdagangan,” kata Airlangga.

Selain program struktural, pemerintah menyiapkan stimulus khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mendukung mobilitas masyarakat. Stimulus ini mencakup:

  • Diskon tarif angkutan kereta api 30% bagi 1,5 juta penumpang periode 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.
  • Diskon 20% angkutan laut Pelni untuk 405 ribu penumpang periode 17 Desember 2025 – 10 Januari 2026.
  • Potongan biaya jasa pelabuhan ASDP bagi 227 ribu penumpang dan 491 ribu kendaraan periode 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.
  • Diskon tiket pesawat melalui skema PPN Ditanggung Pemerintah (DTP), pengurangan fuel surcharge, serta penurunan harga avtur yang membuat harga tiket turun 12–14%. Kebijakan berlaku untuk pembelian 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026, dengan penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.

Airlangga menambahkan, paket ini juga terintegrasi dengan event wisata, kuliner, dan promosi UMKM, sehingga mendorong pariwisata sekaligus perekonomian daerah.

Dengan rangkaian program ini, pemerintah menargetkan akselerasi ekonomi pada kuartal IV-2025 berjalan mulus. Paket kebijakan tidak hanya menyentuh sektor industri dan investasi, tetapi juga masyarakat kelas menengah ke bawah melalui stimulus belanja dan bantuan sosial.

“Pemerintah berkomitmen penuh menjaga momentum pertumbuhan. Dengan sinergi antara kementerian, lembaga, dan pelaku usaha, target pertumbuhan ekonomi 5,2% bisa dicapai,” pungkas Airlangga.

 

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *