Berkunjung ke Depok, Menteri LH Bahas Target Penanganan Sampah
adainfo.id – Suasana berbeda terlihat di kawasan Situ Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Jumat (03/10/2025). Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, hadir langsung untuk melakukan penanaman pohon sekaligus berdialog bersama masyarakat mengenai persoalan lingkungan dan sampah.
Kehadiran Hanif didampingi Wali Kota Depok, Supian Suri, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam kunjungan tersebut, Hanif menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam menyelesaikan persoalan sampah nasional.
Target besar pun dipasang yakni pada 2029 mendatang, Indonesia diharapkan mampu menuntaskan problem sampah melalui berbagai pendekatan, termasuk pemanfaatan teknologi modern Waste to Energy.
Hanif menekankan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akan mengerahkan seluruh upaya agar target penyelesaian sampah pada 2029 dapat tercapai.
“Kita berupaya untuk menyelesaikan sampah di tahun 2029, berbagai macam cara akan kita tempuh bersama,” ujar Hanif kepada wartawan.
Hanif menyebutkan beberapa strategi yang kini sudah mulai dijalankan, di antaranya pembangunan fasilitas Waste to Energy.
Kemudian pengaktifan kembali tempat pemrosesan sampah berbasis reduce, reuse, recycle (3R), serta pemanfaatan maggot sebagai pengurai organik.
Selain itu, pembinaan masyarakat juga menjadi prioritas. Pemerintah mendorong lahirnya aktivis lingkungan baru, memperkuat bank sampah, dan mendukung kebijakan daerah dalam pengelolaan sampah.
“Semua langkah yang akan dilakukan oleh Bapak Wali Kota Depok, kami akan dukung sepenuhnya,” kata Hanif menegaskan.
Sungai Cipinang Jadi Proyek Percontohan
Dalam agenda yang sama, Hanif juga menyinggung soal penanganan pencemaran sungai.
Sungai Cipinang dipilih sebagai proyek awal atau test case dalam upaya pembersihan aliran sungai dari sampah.
“Agenda hari ini, kita bertekad untuk membersihkan Sungai Cipinang. Ini sungai kecil, tes case-nya dulu. Nanti kalau sudah berhasil, baru Ciliwung yang gede,” jelas Hanif.
Targetnya, dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan, tidak ada lagi sampah yang menumpuk di sisi aliran Sungai Cipinang, khususnya di wilayah Depok.
Selain itu, Hanif juga merespons sejumlah pengaduan masyarakat terkait lingkungan.
Hanif memastikan laporan tersebut akan diverifikasi langsung di lapangan sebelum ditindaklanjuti melalui pendekatan hukum maupun pembinaan lebih lanjut.
Dukungan Wali Kota Depok terhadap Program Nasional
Sementara itu, Wali Kota Depok, Supian Suri, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri LH di wilayahnya.
Supian menilai kunjungan ini sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap persoalan lingkungan di daerah.
“Yang pertama sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Menteri atas kehadirannya di Kota Depok. Yang kedua, terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Pak Menteri berkaitan dengan penyelesaian sampah di Indonesia, khususnya di Kota Depok,” ujar Supian.
Supian menekankan bahwa masalah sampah bukan hanya persoalan Depok, melainkan juga problem hampir di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.
Oleh karena itu, kehadiran pemerintah pusat dengan dukungan regulasi dan program nasional sangat berarti dalam mempercepat penyelesaiannya.
Lebih lanjut, Supian mengungkapkan bahwa Kota Depok termasuk salah satu dari 33 kota di Indonesia yang ditetapkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
Program ini diyakini dapat menjawab tantangan besar dalam mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan manfaat baru berupa energi ramah lingkungan.
“Dari awal saya sampaikan bahwa kami sangat bersemangat, Kota Depok setelah ada kebijakan Pak Presiden dengan dukungan atau penanggung jawab langsung kepada Pak Menteri,” papar Supian.
“Bagaimana menyelesaikan permasalahan sampah di Kota/Kabupaten se-Indonesia, karena masalah ini ternyata bukan hanya di Kota Depok, tetapi di Kota atai Kabupaten lain. Dan salah satu upaya yang dilakukan adalah bagaimana sampah ini diubah menjadi energi listrik,” sambung Supian.
Supian optimistis Kota Depok mampu menjadi contoh dalam penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, ia yakin program nasional ini bisa terwujud.
Sekaligus membantu Indonesia mencapai target pengelolaan sampah nasional pada 2029.