Pemkot Blitar Perluas Pasar Telur Ayam ke Depok, Dorong Ekonomi Peternak Lokal
adainfo.id – Pemerintah Kota Blitar resmi melaksanakan tindak lanjut kerja sama (MoU) dengan Pemerintah Kota Depok dalam bidang perdagangan komoditas unggulan, khususnya produk telur ayam ras.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antardaerah guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Acara seremoni pemberangkatan perdana produk telur dari Blitar menuju Depok digelar di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Rabu pagi (15/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Pemkot Blitar, pelaku usaha, perwakilan peternak, serta perwakilan pembeli dari Kota Depok.
Kerja sama ini merupakan implementasi nyata dari nota kesepahaman yang sebelumnya telah ditandatangani kedua pemerintah daerah.
Tujuannya jelas: memperkuat rantai pasok pangan antarwilayah dan menjaga stabilitas harga komoditas di tingkat konsumen, terutama untuk bahan pangan strategis seperti telur ayam ras.
Wali Kota Blitar: Sinergi Antardaerah, Manfaat untuk Peternak
Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas transaksi dagang, melainkan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pemasaran hasil peternakan Blitar.
“Kami ingin produk-produk peternak Blitar tidak hanya berputar di pasar lokal, tapi juga bisa menembus kota lain seperti Depok. Ini bukti bahwa sinergi antar daerah bisa memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya di sela acara pelepasan armada pengiriman telur.
Mas Ibin menegaskan bahwa Blitar memiliki potensi besar sebagai sentra produksi telur ayam ras nasional. Dengan adanya kerja sama ini, ia berharap kesejahteraan peternak akan meningkat seiring dengan meluasnya pasar dan distribusi produk mereka.
HIPMI Depok Siap Kawal Distribusi dan Kualitas
Dari pihak Kota Depok, perwakilan buyer yang juga pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Depok, Aditya Eko Saputra, hadir untuk memberikan dukungan langsung terhadap kerja sama tersebut.
Aditya, yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum HIPMI Kota Depok, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah progresif Pemerintah Kota Blitar dalam menjamin kualitas dan kontinuitas pasokan telur.
“Kami melihat potensi besar dari Blitar sebagai sentra produksi telur nasional. Kerja sama ini akan memperkuat pasokan telur di Depok dan membuka peluang perdagangan yang lebih luas, baik antar daerah maupun lintas provinsi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa HIPMI Depok siap berperan aktif sebagai mitra distribusi dan pemasaran, sekaligus membantu memperluas jaringan pasar bagi para peternak Blitar di wilayah Jabodetabek.
Standar Kualitas Dijaga Ketat
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Siti Rahmawati, menjelaskan bahwa semua komoditas telur ayam yang dikirim ke Depok telah melalui proses seleksi kualitas ketat dan sertifikasi resmi.
“Setiap telur yang dikirim merupakan hasil dari kelompok peternak unggulan yang telah memenuhi standar kesehatan hewan, higienitas kandang, dan kualitas pakan. Kami ingin memastikan bahwa produk yang keluar dari Blitar memiliki kualitas premium,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah membentuk tim pengawasan distribusi untuk memastikan kontinuitas pasokan dan menjaga kepercayaan antara daerah pengirim dan penerima.
Dorong Ketahanan Pangan dan Kemandirian Daerah
Kerja sama antara Blitar dan Depok ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.
Blitar sebagai penghasil telur ayam ras terbesar di Jawa Timur diharapkan dapat berperan penting dalam menjaga ketersediaan pasokan bagi wilayah perkotaan seperti Depok.
Selain itu, kerja sama ini membuka peluang investasi baru di sektor peternakan dan logistik pangan. Pemerintah kedua daerah berencana memperluas bentuk kolaborasi di masa mendatang, termasuk pengembangan teknologi rantai dingin (cold chain system) dan pemasaran digital untuk produk pangan unggulan.
Wali Kota Blitar menegaskan bahwa keberhasilan kerja sama ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan model kemitraan antarwilayah yang saling menguntungkan.
“Dengan kolaborasi seperti ini, kita tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tapi juga membangun kemandirian pangan nasional yang tangguh,” pungkas Mas Ibin.











