Sekda Cirebon Dorong Kolaborasi Ekonomi Daerah Lewat Rakerda XVII HIPMI Jabar

ARY
Sekda Kabupaten Cirebon Hendra Nirmala memberi sambutan saat Rakerda XVII HIPMI Jabar di Aston Cirebon, Sabtu (19/10/25). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menegaskan komitmennya dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah melalui kolaborasi antara sektor publik dan dunia usaha.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hendra Nirmala, dalam kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) XVII dan Forum Bisnis Daerah (Forbisda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat (Jabar) yang digelar di Ballroom Aston Cirebon, Minggu (19/10/2025).

Dalam sambutannya, Hendra menekankan pentingnya kegiatan tersebut sebagai upaya konkret dalam mengimplementasikan Asta Cita dan visi misi pembangunan Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.

“Ini tentunya mudah-mudahan akan menjadi penyemangat buat Kabupaten Cirebon dan pada akhirnya akan bermanfaat untuk kemajuan ekonomi,” ujar Hendra.

Menurutnya, kehadiran HIPMI di Cirebon menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring bisnis antar-daerah serta menumbuhkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong produktivitas ekonomi lokal.

Potret Ekonomi Kabupaten Cirebon Masih Penuh Tantangan

Dalam paparannya, Hendra juga menggambarkan kondisi perekonomian Kabupaten Cirebon yang saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan.

Ia menyebutkan, angka kemiskinan di daerahnya masih tergolong tinggi, sementara tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,74 persen.

Pendapatan per kapita masyarakat Cirebon, lanjutnya, berada di kisaran Rp8,14 juta per tahun, angka yang menunjukkan masih perlunya percepatan pemerataan kesejahteraan di berbagai sektor.

Meski demikian, Hendra mengungkapkan optimisme. Berdasarkan capaian ekonomi triwulan III tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon mencapai 5,83 persen.

Melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang berada di angka 4,9 persen, bahkan lebih tinggi dibanding nasional yang mencatat 5,3 persen.

“Ini menjadi modal, walaupun memang kami sampaikan terkait dengan UMKM warga Kabupaten Cirebon jumlah UMKM ini memang yang terbanyak pada golongan mikro dan kecil yaitu kurang lebih 206.000 pengusaha,” jelasnya.

UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

Hendra menegaskan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan fondasi utama perekonomian Cirebon.

Namun, ia mengakui bahwa sebagian besar pelaku usaha masih berada pada skala mikro dan kecil.

Data Pemkab Cirebon menunjukkan, hanya sekitar 300 pelaku usaha yang telah masuk kategori menengah dan besar.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam melakukan pendampingan, pembinaan, dan akses pembiayaan yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.

“Ini tentunya menjadi tantangan kami di Kabupaten Cirebon sehingga dengan keberadaan HIPMI, kami berharap bisa memperkuat kolaborasi, komunikasi, dan sinergi untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah,” kata Hendra.

Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi bisnis, terutama bagi UMKM yang masih kesulitan mengakses informasi dan pasar global.

Pemerintah daerah, kata Hendra, mendorong pelaku usaha agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, pemasaran daring, serta perluasan jaringan ekspor.

Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha Diperkuat

Melalui forum bisnis daerah yang dihadiri oleh ratusan pengusaha muda se-Jawa Barat tersebut, Hendra mengajak semua pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi di era modern tidak dapat dicapai hanya dengan kerja pemerintah semata.

Melainkan harus melibatkan seluruh unsur masyarakat, akademisi, dan dunia usaha.

“Keberhasilan pembangunan tentunya di era sekarang harus terbangun melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan melibatkan semua unsur,” ujarnya.

Hendra menambahkan, Pemkab Cirebon berkomitmen menciptakan ekosistem bisnis yang sehat, ramah investasi, serta mendukung pengembangan inovasi anak muda.

Ia menilai HIPMI Jawa Barat memiliki peran strategis dalam membantu pengusaha daerah menembus pasar nasional dan internasional.

“Kami berharap keberadaan forum bisnis ini terutama di Kabupaten Cirebon dapat menjadi wadah untuk membangun kolaborasi dan sinergi, sehingga tantangan-tantangan yang ada di daerah bisa teratasi,” katanya.

Dorong Literasi dan Akses Ekonomi Global

Dalam kesempatan itu, Hendra juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi ekonomi dan akses terhadap informasi global bagi pelaku usaha lokal.

Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang masih tertinggal dalam penguasaan digital marketing dan akses pasar internasional.

“Bapak ibu pelaku UMKM memang banyak yang harus kita bantu terkait dengan penguasaan atau aksesnya,” ujar Hendra.

Pemerintah daerah menargetkan agar minimal 25 persen pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon dapat naik kelas dan mampu menembus pasar ekspor dalam lima tahun ke depan.

Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya akan menggandeng berbagai lembaga, termasuk HIPMI, perguruan tinggi, dan lembaga keuangan.

Potensi Ekonomi dan Budaya Jadi Daya Tarik Cirebon

Selain membahas strategi ekonomi, Sekda Cirebon juga tak lupa mempromosikan potensi wisata dan kuliner khas daerahnya kepada seluruh peserta forum.

Ia mengajak para tamu undangan untuk menikmati berbagai kekayaan lokal yang menjadi ikon Cirebon, mulai dari empal gentong, nasi jamblang, hingga batik Trusmi.

“Kami sampaikan sekali lagi selamat datang, dan jangan lupa karena ibu dan bapak sudah datang ke Cirebon, jangan sampai terlewatkan menikmati empal gentong dan kerajinan batik yang ada di Trusmi,” ujar Hendra sambil tersenyum.

Ia berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat sektor bisnis, tetapi juga mendorong promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Cirebon di tingkat provinsi maupun nasional.

Dengan semangat kolaborasi dan kerja sama yang kuat, Hendra optimistis Cirebon dapat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Jawa Barat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *