Kemenag Depok Rilis Data Sebaran Calon Haji 2026, Didominasi Jamaah Perempuan
adainfo.id – Menjelang keberangkatan calon jamaah haji (Calhaj) tahun 2026, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok mulai mematangkan berbagai aspek persiapan.
Mulai dari administrasi, teknis pemberangkatan, hingga pemetaan sebaran jamaah di seluruh wilayah kota.
Dari hasil pendataan awal, Kemenag Depok mencatat total 1.291 calon jamaah haji yang telah terdaftar dan tersebar di 11 kecamatan.
Data ini menjadi acuan penting dalam perencanaan logistik, pelatihan manasik, hingga koordinasi pemberangkatan.
Kasubag Tata Usaha Kemenag Kota Depok, Hasan Basri, menjelaskan bahwa proses pendataan dilakukan secara bertahap dan akan terus diperbarui hingga penetapan daftar jamaah final menjelang keberangkatan.
“Data ini akan terus diperbarui hingga penetapan final, karena masih ada kemungkinan perubahan jika ada jamaah yang mundur atau naik kuota,” ungkap Hasan dikutip Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, pendataan ini juga mencakup verifikasi dokumen dan pemetaan usia jamaah guna menentukan kebutuhan pelayanan dan fasilitas selama proses ibadah haji berlangsung.
Sukmajaya Paling Banyak Calon Jamaah, Limo Paling Sedikit
Berdasarkan data sementara, Kecamatan Sukmajaya tercatat memiliki jumlah calon jamaah haji terbanyak di Kota Depok, yakni 208 orang.
Posisi berikutnya ditempati Kecamatan Cimanggis dengan 206 orang, dan Pancoran Mas dengan 170 orang.
Sementara itu, jumlah jamaah paling sedikit berasal dari Kecamatan Limo sebanyak 45 orang, disusul Bojongsari sebanyak 61 orang.
“Susunan ini menunjukkan bahwa minat masyarakat Depok untuk berhaji merata di berbagai kalangan, baik laki-laki maupun perempuan,” ujar Hasan.
Rincian data sebaran Calhaj Kota Depok tahun 2026:
– Sukmajaya: 208 calon haji
– Cimanggis: 206 calon haji
– Pancoran Mas: 170 calon haji
– Tapos: 144 calon haji
– Beji: 122 calon haji
– Cilodong: 130 calon haji
– Cipayung: 94 calon haji
– Cinere: 66 calon haji
– Sawangan: 72 calon haji
– Bojongsari: 61 calon haji
– Limo: 45 calon haji
Penyebaran ini dinilai cukup proporsional, mencerminkan antusiasme masyarakat Depok terhadap pelaksanaan ibadah haji yang setiap tahunnya terus meningkat.
Didominasi Jamaah Usia Produktif dan Lansia
Selain berdasarkan wilayah, Kemenag Depok juga melakukan pemetaan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia.
Dari total 1.291 calon jamaah, jamaah perempuan mendominasi dengan 54 persen, sedangkan jamaah laki-laki 46 persen.
Dari segi usia, kelompok 50–59 tahun menjadi yang terbanyak dengan 478 orang, disusul 60–69 tahun sebanyak 347 orang.
Sedangkan untuk jamaah berusia di bawah 40 tahun tercatat hanya 82 orang.
Komposisi ini menunjukkan bahwa jamaah haji asal Kota Depok 2026 masih didominasi oleh kelompok usia produktif hingga menjelang lanjut usia.
Maka dari itu membutuhkan pendekatan khusus dalam aspek bimbingan dan pelayanan kesehatan.
Kemenag menilai, data usia jamaah ini menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan pola bimbingan manasik.
Termasuk juga dengan penyediaan tenaga medis dan petugas pendamping.
Kuota Haji Masih Tunggu Keputusan Pusat
Mengenai kuota, Hasan menyebutkan bahwa jumlah calon jamaah sementara masih mengacu pada sistem kuota tahun sebelumnya.
“Kalau berdasarkan ketentuan lama, kuota haji masih 100 persen. Tapi kalau kebijakan baru diterapkan, kemungkinan 80 persen. Kita masih menunggu keputusan resminya,” terangnya.
Kemenag Depok terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat untuk memastikan kesiapan kuota.
Termasuk alokasi bagi calon jamaah yang telah menunggu bertahun-tahun.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi perubahan kebijakan.
Imbauan untuk Calon Jamaah
Hasan mengimbau masyarakat Depok yang telah terdaftar sebagai calon jamaah haji agar selalu memperbarui informasi.
Selain itu juga mengikuti setiap tahap pembinaan yang dijadwalkan oleh Kemenag.
“Masyarakat dapat memantau informasi dan perkembangan terbaru seputar haji 2026 melalui media sosial resmi Kemenag Kota Depok,” pungkasnya.
Selain itu, penting juga untuk kesiapan spiritual, fisik, dan finansial sebelum keberangkatan.
Pelaksanaan haji tahun 2026 pun diharapkan lebih tertata, profesional, dan berorientasi pada pelayanan jamaah.











