Gubernur Jabar Minta Kepala Sekolah Bangun Kedekatan Emosional dengan Siswa

ARY
Ilustrasi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dorong kepala sekolah punya kedekatan emosional dengan siswa. (Foto: jabarprov)

adainfo.id – Dalam arahannya kepada para kepala sekolah di seluruh Jawa Barat (Jabar), Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya sikap humanis dan tegas dalam mendidik siswa.

Ia menekankan bahwa peran guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian peserta didik agar menjadi generasi yang berakhlak dan disiplin.

“Saya pasti akan melindungi kepala sekolah dan guru selama tidak ada perilaku yang mencelakai siswa, dan tujuannya untuk mendidik. Kebenaran harus dimajukan. Kami juga telah menyiapkan pengacara melalui program bantuan hukum,” ucap Dedi saat menyerahkan sebanyak 641 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan dan Mutasi Kepala Sekolah di Gedung Sate, Kota Bandung, dikutip Kamis (30/10/2025).

Oleh karena itu para guru diharapkan tidak perlu takut dalam menjalankan fungsi disiplin selama dilakukan dengan niat mendidik, bukan menyakiti.

Banyak kasus di mana guru dilaporkan hanya karena tindakan mendidik, padahal tujuannya untuk membentuk karakter siswa.

Maka dari itu pemerintah provinsi turut memberikan perlindungan hukum bagi tenaga pendidik yang menghadapi masalah hukum akibat menjalankan tugasnya.

Dorong Siswa Biasakan Jalan Kaki ke Sekolah

Selain membahas soal perlindungan hukum, Dedi juga menyoroti pentingnya pola hidup sehat di lingkungan sekolah.

Salah satunya adalah membiasakan siswa untuk berjalan kaki menuju sekolah.

Ia menjelaskan, kebiasaan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membangun kedisiplinan, melatih tanggung jawab, serta membantu mengurangi kemacetan di sekitar area sekolah.

“Satu kilometer menjelang gerbang sekolah akan dibangun trotoar yang layak untuk berjalan kaki. Juga akan disediakan tempat air minum yang airnya siap diminum,” paparnya.

Dedi mencontohkan negara-negara maju seperti Jepang dan Singapura, di mana siswa terbiasa berjalan kaki.

Pola ini patut dicontoh untuk membentuk karakter mandiri sekaligus menjaga ketertiban lingkungan pendidikan.

Bangun Kedekatan Emosional antara Guru dan Siswa

Dedi juga mengingatkan seluruh kepala sekolah untuk memperkuat hubungan emosional dengan peserta didik.

Ia menilai, hubungan yang hangat dan terbuka dapat mencegah munculnya perilaku menyimpang di kalangan siswa.

Menurut Dedi, setiap guru perlu memiliki catatan harian tentang aktivitas siswa.

Hal ini penting untuk memantau perkembangan anak dan mendeteksi sejak dini jika ada tanda-tanda masalah.

Oleh karena itu, kalau ada gejala perilaku menyimpang, bisa segera diantisipasi sebelum terlambat.

Ia juga meminta agar pihak sekolah memperketat pengawasan terhadap kegiatan siswa di luar sekolah.

Terutama dalam pergaulan negatif atau organisasi yang berpotensi menimbulkan tindakan kriminal.

Sebagai langkah pencegahan, ia mengusulkan dibuatnya pakta integritas antara sekolah, siswa, dan orang tua.

“Pendidik harus berpikir out of the box,” tegasnya.

Rencana Pembangunan 50 Ruang Kelas Baru di Jabar

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jabar, Dedi juga mengumumkan rencana pembangunan 50 ruang kelas baru di sejumlah sekolah.

Langkah ini diambil untuk mengatasi kepadatan ruang belajar yang selama ini menjadi keluhan banyak sekolah.

Saat ini, jumlah siswa di beberapa sekolah negeri mencapai lebih dari 40 orang per kelas.

Hak tersebut dinilai tidak ideal untuk proses belajar mengajar yang efektif.

“Saya ingin pendidikan di Jabar semakin maju. Ruang kelas dan ruang kepala sekolah harus lebih bagus dibandingkan ruangan di Dinas Pendidikan Jabar,” paparnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *