Kesiapsiagaan Ditingkatkan, Depok Targetkan Punya BPBD pada 2027
adainfo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah memperkuat sistem tanggap darurat dengan menyiapkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ditargetkan terbentuk pada tahun 2027.
Saat ini, penanganan kebencanaan di Depok masih berada di bawah koordinasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar.
“Mudah-mudahan di 2027 ya, kita sudah bisa secara strukturnya sudah bisa terwujud,” ucap Supian kepada wartawan Minggu (02/11/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah kota untuk memperkuat kapasitas daerah dalam menghadapi potensi bencana.
Terutama di tengah meningkatnya curah hujan dan ancaman banjir di sejumlah titik rawan.
Struktur Baru Tanggap Bencana di Kota Depok
Rencana pembentukan BPBD Kota Depok telah masuk dalam agenda prioritas pemerintah daerah.
Nantinya, badan tersebut akan menjadi lembaga khusus yang menangani urusan mitigasi, tanggap darurat, hingga rehabilitasi pascabencana.
Dengan adanya BPBD, koordinasi lintas sektor diharapkan menjadi lebih cepat dan terintegrasi.
Saat ini, fungsi penanganan bencana masih melekat pada Dinas Damkar dan Penyelamatan.
Keberadaan BPBD dianggap penting mengingat Depok memiliki karakteristik wilayah yang padat penduduk.
Kemudian juga berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Armada dan Satgas Terus Siaga
Selain itu, menjelang puncak musim hujan, Pemkot Depok memastikan seluruh sumber daya telah dalam kondisi siaga penuh.
Supian menegaskan kesiapan jajaran pemerintah, mulai dari satgas, armada, hingga petugas lapangan yang terus siaga.
“Ya kita selalu siap siaga, ada atau tidak adanya kondisi-kondisi seperti ini kita selalu siap siaga. Satgas kita juga siap siaga, armada dan yang lainnya siap siaga terus,” tegasnya.
Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya bersifat reaktif saat terjadi bencana, tetapi juga menjadi bagian dari sistem pengawasan dan pencegahan jangka panjang.
“Mudah-mudahan sekali lagi kondisi-kondisi yang kita tidak inginkan tidak terjadi,” lanjutnya.
Fokus pada Deteksi Dini dan Respons Cepat
Kesiapsiagaan terhadap bencana di tingkat wilayah pun akan terus diperkuat oleh Pemkot Depok.
“Kalau ditanya kesiapsiagaan bukan hanya pada kondisi-kondisi ini. Kita selalu bersiap siaga dengan kondisi-kondisi bencana,” ujarnya.
Selain memperkuat kelembagaan, Pemkot Depok juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan bencana.
Warga diminta menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, serta ikut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan drainase.
Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem tanggap bencana yang berkelanjutan.
Pemerintah menilai bahwa edukasi publik dan partisipasi warga mampu mempercepat proses penanganan dan mengurangi risiko korban saat bencana terjadi.
Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari upaya besar Kota Depok dalam membangun sistem tangguh bencana.











