Sikap Saling Menghormati di Kereta Api Bikin Liburan Lebih Nyaman, Simak Penjelasannya

ARY
Ilustrasi penumpang menikmati liburan akhir pekan naik kereta api dengan suasana nyaman. (Foto: KAI)

adainfo.id – Setiap akhir pekan, ribuan masyarakat Indonesia memilih liburan dengan kereta api sebagai cara melepas penat dari rutinitas.

Di tengah hiruk pikuk kota, suara lokomotif yang menggema dari kejauhan dan aroma kopi hangat di gerbong makan KAI Services menjadi bagian dari romantisme perjalanan yang tak lekang oleh waktu.

Namun, di balik kenyamanan perjalanan itu, KAI (Kereta Api Indonesia) menekankan pentingnya sikap saling menghormati antar penumpang.

Hal tersebut tentu saja untuk menciptakan suasana yang tertib dan menyenangkan bagi semua.

Suasana di stasiun yang ramai dengan keluarga, pasangan muda, hingga pelancong solo menjadi potret keragaman pelanggan yang mempercayakan perjalanan mereka pada moda transportasi ini.

Tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga menawarkan pengalaman penuh makna di setiap rel yang dilalui.

Tetap Jadi Pilihan Favorit Masyarakat

Data terbaru mencatat, sepanjang Januari hingga September 2025, layanan kereta antarkota dan lokal yang dikelola KAI telah melayani 41,4 juta pelanggan.

Angka ini menjadi bukti nyata bahwa kereta api masih menjadi moda transportasi favorit masyarakat untuk perjalanan jarak menengah hingga jauh, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra.

Lonjakan jumlah penumpang ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi KAI untuk menjaga mutu layanan dan memastikan kenyamanan pelanggan tetap terjaga.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa kenyamanan tidak hanya berasal dari fasilitas, tetapi juga dari perilaku setiap pelanggan selama perjalanan.

“Kenyamanan perjalanan berawal dari rasa saling menghormati. Saat kita antre dengan tertib, berbicara sopan, atau memberi ruang kepada pelanggan lain, suasana di dalam kereta menjadi lebih hangat dan bersahabat,” papar Anne dalam keterangannya dikutip Selasa (04/11/2025).

Etika Perjalanan Jadi Kunci Nyaman di Dalam Kereta

KAI terus mengimbau seluruh pelanggan agar menjaga etika dan sopan santun selama perjalanan.

Etika sederhana seperti menjaga kebersihan, menata barang bawaan dengan rapi, hingga menggunakan headset saat mendengarkan musik menjadi wujud nyata dari sikap saling menghormati.

Anne menjelaskan bahwa perilaku kecil tersebut memberi dampak besar terhadap kenyamanan bersama.

Misalnya, berbicara dengan volume wajar agar tidak mengganggu pelanggan lain.

Kemudian menghindari penggunaan ponsel dengan suara keras di gerbong yang tenang.

Bagi pelanggan yang sedang kurang sehat, dianjurkan mengenakan masker sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama penumpang.

Selain itu, saat membawa makanan, pelanggan diimbau memilih menu dengan aroma ringan, agar tidak mengganggu orang lain di kursi sekitar.

Hal-hal kecil seperti ini menunjukkan budaya tertib dan kepedulian sosial yang terus dijaga oleh KAI dan pelanggannya.

Hargai Privasi Penumpang Lain

Salah satu hal penting yang juga ditekankan oleh KAI adalah menghormati privasi sesama penumpang.

Dalam era media sosial saat ini, banyak orang tanpa sadar merekam atau memotret orang lain di tempat umum tanpa izin.

KAI mengingatkan bahwa privasi di dalam kereta tetap harus dijaga.

Tindakan memotret atau merekam tanpa seizin pihak yang bersangkutan tidak hanya melanggar etika, tetapi juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Sikap-sikap sederhana seperti meminta izin sebelum mengambil gambar atau menghindari obrolan pribadi yang terlalu keras sudah menjadi bentuk rasa hormat terhadap sesama.

“Bagi pelanggan yang bepergian bersama keluarga, teman, atau rekan kerja, perjalanan dengan kereta api bisa menjadi momen berharga untuk berbagi cerita,” beber Anne.

“Dari jendela, pemandangan sawah, pegunungan, hingga perkampungan silih berganti, menghadirkan rasa syukur sederhana atas perjalanan yang aman dan nyaman,” sambung Anne.

Petugas KAI Siap Layani dengan Ramah

Kenyamanan pelanggan tidak hanya bergantung pada perilaku penumpang.

Akan tetapi juga pada peran petugas KAI yang selalu siap membantu.

Mulai dari petugas stasiun, kondektur, hingga awak di kereta makan, semuanya berperan menjaga kelancaran perjalanan dan menghadirkan suasana yang bersahabat.

Di setiap perjalanan, pelanggan akan menemukan petugas yang menyapa dengan ramah, membantu menunjukkan tempat duduk.

Selain itu juga memastikan kebersihan dan ketertiban di setiap gerbong.

Setiap tindakan kecil seperti senyum petugas atau panduan sopan di stasiun menjadi bagian dari semangat Semakin Melayani yang dipegang teguh oleh seluruh insan KAI Group.

Menjelang Natal dan Tahun Baru, Etika Semakin Ditekankan

Memasuki masa liburan Natal dan Tahun Baru 2025, KAI memprediksi peningkatan jumlah penumpang akan signifikan.

Karenanya, kedisiplinan dan sikap saling menghormati antarpenumpang menjadi semakin penting untuk menjaga kenyamanan bersama.

Anne menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sarana, prasarana, dan petugas tambahan untuk menghadapi lonjakan penumpang di musim liburan.

Namun, keberhasilan pengelolaan perjalanan tetap sangat bergantung pada kerja sama seluruh pelanggan.

“Perjalanan terasa lebih berkesan saat kita saling menghormati. Kebaikan kecil di dalam kereta sering kali meninggalkan kesan yang lebih lama daripada tujuan perjalanan itu sendiri,” tukas Anne.

Kereta Api, Cerminan Budaya Tertib dan Gotong Royong

Lebih dari sekadar alat transportasi, kereta api telah menjadi simbol kedisiplinan dan kebersamaan masyarakat Indonesia.

Setiap perjalanan memperlihatkan bagaimana warga dari berbagai latar belakang bisa duduk berdampingan, berbagi ruang, dan saling menghormati satu sama lain.

KAI percaya bahwa kenyamanan perjalanan tidak bisa dibeli, tetapi dapat diciptakan bersama.

Sikap saling menghormati, menahan diri, dan memahami kebutuhan sesama adalah wujud nyata budaya sopan santun yang menjadi karakter bangsa.

Dalam setiap liburan akhir pekan, kereta api bukan hanya membawa penumpang menuju tujuan wisata, tetapi juga membawa nilai tentang etika, kesabaran, dan kepedulian sosial.

Di sinilah, pengalaman naik kereta menjadi lebih dari sekadar perjalanan, melainkan sebuah pelajaran hidup dalam harmoni.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *