Gerakan Literasi Alquran di Depok Dorong Pelajar Melek Huruf Hijaiyah

ARY
Ilustrasi literasi Alquran di Kota Depok. (Foto: Unsplash/Aldin Nasrun)

adainfo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat pembinaan keagamaan di kalangan pelajar.

Salah satu fokus utamanya adalah memberantas buta aksara Alquran, sebagai langkah strategis membentuk generasi muda yang religius, berkarakter, dan berdaya saing.

Wali Kota Depok Supian Suri menjelaskan, pembinaan literasi Alquran bukan sekadar kegiatan keagamaan.

Melainkan pondasi penting dalam membangun moral dan integritas pelajar.

“Program ini akan terus kami dorong. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan sejumlah yayasan yang memiliki program serupa,” ucapnya dikutip Rabu (12/11/2025).

“Selanjutnya, kami bersama Ketua LPTQ Depok akan melakukan evaluasi untuk menentukan strategi terbaik agar pelaksanaan di lapangan semakin efektif,” sambungnya.

Pendataan Siswa yang Belum Bisa Membaca Alquran

Sebagai tahap awal, Pemkot Depok mulai melakukan pendataan pelajar SD hingga SMA sederajat untuk mengetahui jumlah siswa yang belum bisa membaca Alquran.

Data ini akan menjadi dasar dalam merancang pola pembinaan yang sesuai dengan kondisi di setiap sekolah dan wilayah.

“Langkah pertama, kami minta data dari semua sekolah mengenai siswa yang belum bisa membaca Alquran. Ini menjadi tanggung jawab bersama agar segera bisa ditangani,” terang Supian.

Hasil pendataan tersebut akan menjadi pijakan penting untuk menyusun program pembelajaran Alquran yang lebih sistematis dan berkelanjutan.

Dengan literasi Alquran yang baik, anak-anak di Kota Depok diharapkan bisa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

Kolaborasi Pemerintah dan Lembaga Keagamaan

Supian menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk mendukung suksesnya program pemberantasan buta aksara Alquran.

Pemkot Depok menggandeng LPTQ, Majelis Taklim, pesantren, dan tokoh agama di berbagai wilayah agar pembinaan dapat menjangkau seluruh pelajar.

Pembinaan akan dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan daerah.

Sehingga sekolah dengan sumber daya memadai dapat menjadi pusat pembelajaran bagi sekolah lainnya.

Sejalan dengan Semangat MTQH dan Pembentukan Karakter Pelajar

Program pemberantasan buta aksara Alquran ini juga sejalan dengan semangat Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadis (MTQH) yang rutin digelar di Depok.

Selain menjadi ajang perlombaan, kegiatan tersebut merupakan wadah untuk menanamkan kecintaan terhadap Alquran dan memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan pelajar.

“Upaya ini sejalan dengan semangat MTQH, yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap Alquran sekaligus membangun karakter generasi muda yang berakhlak, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi,” tegas Supian.

Dengan langkah terukur dan sinergi lintas sektor, Supian berharap Depok bisa menjadi kota religius dan berkarakter.

Kemudian tempat tumbuhnya generasi penerus bangsa yang unggul dalam pengetahuan dan berlandaskan nilai-nilai spiritual.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *