TBC Masih Jadi Ancaman Serius di Jawa Barat, Segini Jumlahnya

ARY
Ilustrasi peningkatan kasus TBC di Jawa Barat tahun 2025. (Foto: Pexels/Anna Shvets)

adainfo.id – Lonjakan tuberkulosis (TBC) kembali menjadi peringatan serius bagi Jawa Barat (Jabar).

Hal tersebut terungkap saat audiensi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Benjamin Paulus Oktavianus atau dr. Benny dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Gedung Sate beberapa waktu lalu.

Dalam hal ini terungkap bahwa ada sebanyak 81.864 kasus TBC ditemukan hanya dalam lima bulan pertama 2025.

Angka tersebut merupakan bagian dari estimasi 234 ribu kasus yang membayangi provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia, memperlihatkan beban epidemiologis yang semakin menumpuk.

dr. Benny menegaskan bahwa kunci percepatan penanganan TBC ada pada penemuan kasus aktif di lapangan.

“Pertemuan ini menyoroti kebutuhan untuk memperkuat penemuan kasus aktif (ACF), pemerataan penggunaan mobile X-ray dan TCM, serta pentingnya penanganan stigma yang masih melekat pada TB dan kusta,” ucapnya, Kamis (20/11/2025).

Ia juga menilai bahwa upaya penguatan layanan primer yang dilakukan Pemprov Jabar patut diapresiasi dan harus diperluas cakupannya agar penemuan kasus tidak tertinggal dari beban estimasi lapangan.

Wamenkes Apresiasi Langkah Jabar yang Memperkuat Puskesmas

Dalam forum tersebut, dr. Benny menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Jawa Barat yang telah meningkatkan kapasitas puskesmas dan mendorong pendekatan berbasis komunitas.

Menurut dr. Benny, strategi ini penting untuk menekan kasus laten dan memudahkan akses warga dalam memperoleh layanan kesehatan.

Ia menekankan bahwa pemerataan penggunaan mobile X-ray dan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) harus dilakukan lebih agresif agar penemuan kasus bisa melampaui estimasi beban TBC.

Pendekatan teknologi diagnostik dinilai menjadi pilar utama percepatan eliminasi TBC di tingkat daerah.

Gubernur Jabar Siapkan Pengumuman Resmi untuk Masyarakat

Di sisi lain, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menggerakkan seluruh kabupaten/kota dalam upaya menekan penyebaran TBC.

“Pemprov Jabar tengah menyiapkan pengumuman resmi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sebagai bentuk ajakan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan, memanfaatkan layanan skrining, dan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengobatan,” papar KDM, sapaannya.

KDM juga mengundang Wamenkes untuk hadir dalam kegiatan lapangan provinsi dalam waktu dekat.

Momentum tersebut diharapkan dapat meningkatkan koordinasi lintas sektor dan memperkuat dukungan pusat terhadap program eliminasi TBC di Jawa Barat.

Selain itu, dalam upaya memperbaiki kualitas layanan secara langsung, KDM mengumumkan rencana untuk melakukan kunjungan incognito ke sejumlah puskesmas.

“Hasil kunjungan ini akan menjadi dasar perbaikan layanan dan penyempurnaan strategi provinsi,” papar KDM.

Kunjungan incognito tersebut menjadi strategi untuk melihat kondisi nyata layanan kesehatan tanpa protokoler, sekaligus menilai capaian penanganan TBC di lapangan.

Capaian Pengobatan TBC Masih Tertinggal dari Target Nasional

Meski upaya penemuan kasus terus diperkuat, capaian pengobatan TBC di Jabar masih kurang dari target nasional.

Keberhasilan terapi TBC Sensitif Obat saat ini baru mencapai 80 persen, sementara target nasional berada di angka 90 persen.

Untuk TBC resisten obat, tantangan jauh lebih besar. Baru 1.063 kasus yang tertangani dari target 2.866, menunjukkan adanya kesenjangan layanan yang harus segera diatasi.

Beban TBC semakin diperparah oleh komorbid. Data menunjukkan 4.763 pasien TBC memiliki komorbid Diabetes Mellitus (DM).

Kemudian, 1.165 pasien TBC juga terinfeksi HIV serta 2.294 jiwa tercatat meninggal akibat TBC dan komorbid terkait.

Angka ini menegaskan bahwa Jawa Barat masih menjadi episentrum TBC nasional dan membutuhkan langkah lebih agresif untuk menutup kesenjangan layanan serta mempercepat pengobatan.

Dengan jumlah kasus yang sangat besar, Jawa Barat diperkirakan akan menjadi prioritas nasional dalam roadmap eliminasi TBC.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *