PKL dan Billboard Puskesmas Tutupi Trotoar
adainfo.id – Kondisi trotoar di sekitar Puskesmas Lemahabang, Kabupaten Cirebon, menuai banyak keluhan dari masyarakat. Minggu (23/11/2025).
Ruang publik yang seharusnya menjadi sarana aman bagi pejalan kaki kini berubah fungsi, diserobot oleh pedagang kaki lima (PKL) dan tertutup billboard besar milik Puskesmas setempat.
Trotoar yang berada di sisi jalan depan Puskesmas Lemahabang kini tidak lagi dapat digunakan secara normal.
Banyak warga terpaksa berjalan di badan jalan karena area trotoar penuh dengan lapak pedagang dan terhalang papan reklame berukuran besar.
“Trotoar itu kan hak pejalan kaki, tapi sekarang dipakai untuk berdagang dan dipasang papan reklame. Kami jadi tidak nyaman,” keluh Agung, salah seorang warga Lemahabang.
Kondisi tersebut tidak hanya mengganggu estetika kawasan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Pejalan kaki yang harus turun ke jalan raya berisiko terserempet kendaraan, terlebih saat arus lalu lintas sedang padat.
Billboard Puskesmas Abaikan Estetika dan Ancam Keselamatan
Billboard besar milik Puskesmas yang dipasang tepat di atas trotoar menjadi sorotan tersendiri.
Selain menutupi ruang jalan kaki, posisinya dinilai tidak tepat dan menyalahi fungsi ruang publik.
Warga menilai pemasangan billboard di atas jalur pejalan kaki adalah bentuk kurangnya perencanaan penataan ruang.
“Billboard itu menghalangi jalan dan membuat kawasan terlihat semrawut,” ujar warga lain.
Tokoh Masyarakat: Pemerintah Harus Peka
A Junaidi, tokoh masyarakat Lemahabang, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut.
Ia menyebut kondisi trotoar semakin memprihatinkan terutama saat hujan, karena pejalan kaki harus turun ke jalan yang dipenuhi genangan air.
“Kalau hujan, kami terpaksa berjalan di badan jalan yang ada genangannya. Trotoar tidak bisa dipakai karena ditempati pedagang. Harusnya pemerintah peka dengan hal ini,” tegas Junaidi.
Selain masalah trotoar, ia juga menyoroti keberadaan lubang jembatan irigasi di depan Puskesmas yang dibiarkan tanpa perbaikan. Lubang tersebut berada tepat di tengah jalan dan sudah berbulan-bulan tidak ditangani.
“Lubang jembatan depan Puskesmas Lemahabang itu sudah lama dibiarkan. Posisinya di tengah jalan dan sangat berbahaya,” tambahnya.
Warga Akan Terus Mengkritisi dan Mendesak Penanganan
Melihat kondisi yang terus berlarut, warga berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui dinas terkait segera melakukan penertiban dan perbaikan.
Trotoar harus dikembalikan fungsinya sebagai jalur pejalan kaki, PKL ditata, dan billboard yang menyalahi aturan harus direlokasi.
Junaidi menegaskan bahwa dirinya bersama warga lain akan terus menyuarakan keluhan ini.
“Kami akan terus mengingatkan dan mengkritisi pemerintah agar tidak mengabaikan kondisi ini,” ujarnya.
Masyarakat berharap langkah cepat dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan publik, serta agar wajah kota tetap tertata dan ramah bagi semua pengguna jalan.











