Program CKG Hampir Setahun, Partisipasi Warga Depok Masih Rendah

ARY
Ilustrasi Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kota Depok masih rendah. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

adainfo.id – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kota Depok sudab memasuki hampir satu tahun pelaksanaan.

Namun demikian, antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini dinilai masih belum optimal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, mengungkapkan bahwa partisipasi warga yang melakukan pemeriksaan masih rendah.

Mary menjelaskan bahwa seluruh hasil pemeriksaan CKG masuk ke dalam sistem nasional milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Data tersebut menjadi basis penarikan informasi kesehatan masyarakat Depok.

“Ini kan CKG itu diinput by sistem, sistemnya sistem nasional, sistemnya Kemenkes. Jadi kita juga menarik datanya ya dari data Kemenkes. Nah ini yang belum bisa kita lakukan penarikan data secara reguler. Nanti kita harus komunikasikan lagi dengan pusat supaya kita bisa mendapatkan data yang utuh,” ujarnya Jumat (28/11/2025).

Menurutnya, di penghujung tahun Dinkes Depok akan melakukan rekap menyeluruh untuk melihat rentang usia peserta CKG, pola penyakit, serta faktor risiko kesehatan yang dominan di masyarakat Depok.

Evaluasi Dilakukan Akhir Tahun

Mary menuturkan bahwa rekapitulasi akhir tahun akan menjadi landasan penting untuk melihat tantangan kesehatan yang dihadapi warga, baik terkait stunting, obesitas, overweight, maupun penyakit lainnya.

“Tapi nanti di akhir tahun kita akan recap semua yang sudah melakukan CKG dari rentang usianya. Kemudian nanti kita bisa buat pola penyakit atau risiko penyakit apa yang ada di masyarakat Kota Depok,” katanya.

Namun, ia menegaskan bahwa cakupan peserta CKG hingga bulan lalu masih belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Karena sampai di bulan kemarin kita peningkatan cakupan CKG-nya itu belum bagus, belum banyak, belum banyak yang memanfaatkan,” ungkapnya.

Mary menuturkan, data terakhir yang diterima Dinas Kesehatan memperlihatkan bahwa peserta CKG belum mencapai angka 20 persen.

“Saya belum cek yang data terbarunya, tapi data terakhir belum sampai 20 persen dari warga Kota Depok,” bebernya.

Program yang berjalan hampir satu tahun ini diharapkan dapat dimanfaatkan lebih luas, terutama karena pemeriksaan dilakukan secara gratis dan komprehensif.

Lebih Memilih CKG di Instansi

Lebih lanjut, Dinkes Depok terus mendorong masyarakat untuk melakukan CKG di puskesmas, bukan hanya di instansi kantor.

Mary menjelaskan bahwa pemeriksaan di instansi biasanya tidak lengkap dan hanya bersifat cepat.

“Kita sudah selalu melakukan sosialisasi, jadi memang kebanyakan pengennya melakukan CKG-nya di instansi. Sedangkan kita mengharapkan dilakukan di puskesmas supaya dilaksanakan paket lengkap. Kalau di instansi itu paketnya cepat, tidak bisa semuanya diperiksa. Nah ini yang masih belum klop nih,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Depok telah diwajibkan mengikuti CKG oleh Wali Kota Depok.

Namun, tantangannya kini terletak pada keluarga ASN dan masyarakat umum.

“Tapi yang pasti di ASN kan kemarin sudah diwajibkan oleh Pak Wali, jadi kalau ASN sudah melaksanakan CKG. Nah tinggal keluarganya nih dan para masyarakat secara umum,” tuturnya.

Oleh karena itu, Dinkes Depok berharap bahwa pada akhir tahun grafik partisipasi CKG meningkat signifikan.

Selain itu, program ini penting untuk mendeteksi dini berbagai risiko kesehatan, yang pada akhirnya dapat menekan biaya pengobatan masyarakat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *