Dilengkapi Fasilitas Modern, Balai Benih Ikan Depok Berubah
adainfo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor perikanan melalui pengembangan teknologi modern.
Melalui kolaborasi strategis dengan Badan Riset Nasional (BRIN), Pemkot Depok meluncurkan program unggulan bertajuk “Integrasi Bisnis Perikanan Berbasis Komoditas Lokal” pada tahun 2024.
Salah satu implementasi utama dari program ini adalah pengoptimalan Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Bojongsari.
Renovasi yang selesai pada Desember 2024 ini tidak hanya meningkatkan fasilitas, tetapi juga membawa inovasi teknologi untuk mendukung efisiensi dan produktivitas budidaya perikanan.
Meningkatkan Produksi Ikan Lokal di Depok
Fokus utama program ini adalah meningkatkan produksi ikan konsumsi lokal, terutama Ikan Baung dan Ikan Lele Meladerma.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi besar untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang melimpah.
“Kami ingin menciptakan sistem perikanan terpadu yang tidak hanya produktif tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat,” ujar Widyati.
Ia menambahkan bahwa pengembangan BBI ini bertujuan menjadikan Kota Depok sebagai pusat produksi sekaligus pusat pembelajaran di bidang perikanan.
Teknologi IoT untuk Budidaya Ikan yang Efisien
Salah satu terobosan dalam program ini adalah penerapan teknologi Internet of Things (IoT).
Teknologi ini memungkinkan monitoring kondisi kolam dan budidaya secara real-time, sehingga efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan secara signifikan.
“Penggunaan teknologi IoT sangat penting untuk mendukung budidaya yang lebih modern,” jelas Widyati.
Selain itu, Pemkot Depok juga memperkenalkan inovasi pakan berbasis bahan lokal, seperti biskuit reject, yang tidak hanya ekonomis tetapi juga ramah lingkungan.
Fasilitas Modern Penunjang Edukasi dan Produksi
Pengembangan Balai Benih Ikan di Bojongsari mencakup penambahan berbagai fasilitas modern untuk mendukung kegiatan pelatihan dan produksi.
Beberapa fasilitas tersebut meliputi guest house, aula pelatihan, penambahan kolam budidaya dan indukan ikan berkualitas tinggi.
Kemudian, genset pendukung IoT untuk memastikan teknologi tetap berjalan optimal, dan mini raiser untuk pengelolaan ikan secara lebih profesional.
Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat dan peneliti memiliki akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk mempelajari teknik budidaya ikan konsumsi secara mendalam.
Mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Program pengembangan BBI juga dirancang untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 1 Tahun 2024 dan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 74 Tahun 2024 yang mengatur tata cara pemungutan retribusi dari hasil produksi usaha pemerintah daerah.
“Kami berharap peningkatan produksi benih, induk, dan ikan konsumsi ini dapat menjadi salah satu pendorong utama PAD Kota Depok,” ungkap Widyati.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Masa Depan Berkelanjutan
Selain berfokus pada peningkatan produksi, program ini juga menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan-pelatihan akan diberikan kepada kelompok masyarakat yang berminat dalam budidaya ikan.
“Keberadaan fasilitas ini adalah untuk semua. Kami ingin masyarakat merasa memiliki dan memanfaatkan peluang ini, baik untuk produksi ikan skala kecil maupun besar,” tegas Widyati.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat untuk menjadikan budidaya ikan sebagai sumber penghidupan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Simbol Modernisasi dan Ketahanan Pangan
Pengembangan Balai Benih Ikan ini tidak hanya menjadi simbol modernisasi sektor perikanan di Depok, tetapi juga langkah besar menuju ketahanan pangan berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan teknologi modern dan fasilitas representatif, Depok berambisi menjadi model nasional dalam pengelolaan perikanan berbasis teknologi.
Widyati optimis bahwa program ini akan memberikan manfaat luas, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
“Kami ingin sektor perikanan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan menjadi contoh keberhasilan pengelolaan sumber daya berbasis teknologi di tingkat nasional,” tutup Widyawati.