Gas 3 Kilogram di Kota Depok Langka

YAD
Gas 3 kilogram langka di Kota Depok, terutama sejak libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek. do. ARY/ Adainfo

Adainfo.id – Gas 3 kilogram (kg) atau yang biasa disebut gas melon mulai dikeluhkan oleh masyarakat Kota Depok.

Kondisi ini semakin terasa sejak memasuki libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek. Beberapa warga dan pedagang bahkan mengaku kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut, sementara permintaan terus meningkat.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pembelian gas melon kini mulai dibatasi, baik di warung-warung kecil maupun di agen resmi.

Bahkan, distribusi gas melon ke beberapa wilayah terlihat tersendat, memperparah kelangkaan ini.

Warga dan Agen Gas

Penjaga Toko Agen Gas Amanah Beji, Yono, mengungkapkan bahwa kelangkaan gas melon di tokonya sudah terjadi sejak pekan lalu, sebelum libur panjang.

Pada hari-hari libur seperti Minggu 26  dan Senin 27 Januari 2025, permintaan gas melon semakin meningkat, tetapi pasokan justru tidak mencukupi.

“Pekan lalu itu gas sudah mulai langka. Ketika sudah memasuki tanggal merah, itu lebih parah lagi. Permintaan kian banyak tapi gasnya yang enggak ada,” ujar Yono, Kamis 30 Januari 2025.

Meskipun pasokan terganggu, Yono memastikan bahwa harga gas melon di tokonya tetap stabil, yaitu Rp18 ribu per tabung.

Namun, di tingkat warung, harga gas melon bisa mencapai Rp22 ribu per tabung.

“Harga mah tetap stabil. Sama saja Rp18 ribu. Kalau warung-warung jual ya Rp22 ribu,” tambah Yono.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Muhammad Hafidz, penjaga Toko Agen Gas Shimpatie Mampang.

Ia mengalami kelangkaan pasokan gas melon sejak libur panjang dimulai. Sementara itu, gas ukuran 12 kg diklaim masih tersedia dalam jumlah yang mencukupi, meskipun masyarakat lebih banyak mencari gas melon.

Penyebab Kelangkaan Gas 3 Kilogram

Ketua Hiswana Migas, Ahmad Badri, menjelaskan kuota gas melon tetap dipasok seperti biasa, kebutuhan masyarakat meningkat tajam menjelang dua hari raya keagamaan, yaitu Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek.

Hal ini memicu kelangkaan di berbagai wilayah. “Kemungkinannya, gas melon menjadi langka karena kebutuhan masyarakat meningkat saat tanggal merah. Sementara itu pasokan masih seperti biasa, sekitar 1 juta tabung per bulan,” jelas Ahmad.

Upaya Mengatasi Kelangkaan

Untuk menghindari gejolak yang lebih besar akibat kelangkaan ini, Ahmad Badri menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan langsung ke agen-agen gas di Kota Depok.

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

“Supaya nanti kami bisa menyampaikan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, untuk meminta tambahan pasokan dari Pertamina,” tegas Ahmad.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *