Pengawasan Gas 3 Kg di Jakarta Ditingkatkan, Ini Alasannya
adainfo.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) terus mengintensifkan pengawasan penyaluran gas elpiji 3 kg.
Langkah ini untuk memastikan bahwa pasokan dan harga gas elpiji bersubsidi tetap terjaga serta sampai ke tangan masyarakat yang berhak.
Menurut Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, gas elpiji 3 kg merupakan komoditas penting yang mendapatkan subsidi pemerintah.
Sehingga pendistribusiannya juga harus dengan pengontrolan yang ketat.
“Kami memastikan pasokan gas elpiji 3 kg di Jakarta tetap aman dengan dukungan 269 agen dan 5.476 pangkalan,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Relaksasi Kebijakan untuk Pengecer Gas Elpiji 3 Kg
Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM telah merelaksasi kebijakan terkait pengecer gas elpiji 3 kg.
Kini, pengecer dapat mendaftarkan diri sebagai sub-pangkalan resmi agar lebih terkontrol dalam penyalurannya.
“Dengan adanya pengecer resmi atau sub-pangkalan, pengendalian pasokan dan harga gas elpiji 3 kg ini dapat lebih efektif,” jelas Elisabeth.
Harga Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta
Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan di wilayah DKI Jakarta adalah Rp16.000 per tabung.
Pemprov DKI akan terus melakukan monitoring dan pengawasan guna memastikan harga tetap stabil serta pasokan tidak terganggu.
“Kami akan terus mengawasi distribusi gas elpiji 3 kg agar masyarakat tetap mendapatkan akses dengan harga yang sesuai ketentuan,” tegasnya.
Harapan Pemprov DKI untuk Keberlanjutan Pasokan Gas Elpiji
Dengan pengawasan yang lebih ketat dan regulasi yang diperbarui ada sejumlah harapan.
Pemprov DKI berharap bahwa penyaluran gas elpiji 3 kg bisa lebih efektif, tepat sasaran, dan menghindari spekulasi harga di pasar.
Masyarakat pun perlu membeli gas elpiji bersubsidi di pangkalan resmi.
Itu guna mendapat harga sesuai HET dan menghindari praktik penjualan yang merugikan.
Pemprov DKI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pertamina.
Hal tersebut untuk memastikan pasokan gas elpiji 3 kg tetap aman bagi masyarakat Jakarta.