Kasus HIV AIDS di Depok Capai 405, Mayoritas dari Kelompok Ini

ARY
Ilustrasi jumlah kasus HIV AIDS di Depok. (Foto: Unsplash/Angiola Harry)

adainfo.id – Kasus HIV AIDS di Kota Depok masih tergolong tinggi, dengan 405 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2024.

Mayoritas penderitanya berasal dari kelompok laki-laki suka laki-laki (LSL) atau gay, yang kini menjadi populasi dengan risiko tertinggi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, mengungkapkan, meskipun jumlah kasus baru sedikit menurun daripada tahun 2023 yang mencatat 435 kasus, angka ini masih tergolong memprihatinkan.

“Tapi memang turunnya tidak terlalu jauh, sehingga kalau kita bandingkan ya relatif hampir sama jumlahnya,” kata Mary, Kamis (13/3/2025).

Menurutnya, peningkatan jumlah kasus yang di temukan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pemeriksaan dari Dinkes Depok.

“Jadi temuannya itu banyak ya karena memang jumlah pemeriksaannya juga lebih banyak,” jelas Mary.

Sepanjang 2024, Dinkes Depok telah melakukan pemeriksaan terhadap 52.000 orang, dan menemukan 405 kasus positif HIV AIDS.

“Ini data kasus baru, sudah ada yang teridentifikasi positif dan tengah di obati,” tambah Mary.

Kelompok LSL Dominasi Kasus HIV AIDS di Depok

Sebaran kasus HIV AIDS di Kota Depok tercatat merata di berbagai wilayah.

Namun kelompok gay atau LSL itu menjadi yang paling banyak terdeteksi positif.

“Banyak LSL. Jadi kalau sebelumnya itu dari kalangan wanita penjaja seks, sekarang ini lebih dominan di kelompok itu,” papar Mary.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pola penularan kasus ini mulai bergeser.

Sehingga perlu ada pendekatan khusus dalam upaya pencegahan dan edukasi di komunitas berisiko tinggi.

Pemkot Perkuat Edukasi dan Skrining

Untuk menangani kasus ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinkes telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan.

Termasuk edukasi kepada kelompok berisiko tinggi, skrining HIV secara rutin di komunitas rentan.

Kemudian, penyuluhan kesehatan seksual dan penggunaan alat pelindung diri.

“Kita selalu mengadakan edukasi, lalu juga melakukan skrining di kelompok-kelompok risiko sekaligus memberikan edukasi tentang pencegahan,” kata Mary.

Namun, ketika di tanya soal anggaran untuk penanggulangan HIV AIDS di Kota Depok, Mary mengaku tidak mengetahui angka pastinya.

“Saya nggak hafal kalau itu, harus tanya dulu ke kabid (kepala bidang) untuk datanya,” tutup Mary.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat dalam Pencegahan HIV AIDS

Kasus HIV AIDS di Kota Depok menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan deteksi dini sangat penting.

Masyarakat perlu memahami bahwa HIV dapat di cegah dengan edukasi kesehatan yang baik.

Lalu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini, serta menghindari perilaku berisiko dapat menurunkan angka penularan.

Pemerintah Kota Depok di harapkan terus meningkatkan program pencegahan, edukasi, dan layanan kesehatan untuk menekan angka kasus HIV AIDS di tahun-tahun mendatang.

Dengan langkah aktif dari pemerintah dan kesadaran masyarakat, harapannya kasus HIV AIDS dapat di tekan dan tidak semakin menyebar.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *