Stasiun Pasar Senen Padat! 26.581 Orang Mudik di Hari Lebaran
adainfo.id – Pada Senin (31/3/2025), sebanyak 26.581 pemudik tercatat berangkat dari Stasiun Pasar Senen menggunakan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ).
Momen Lebaran 2025 menjadi puncak arus mudik bagi masyarakat yang ingin merayakan hari kemenangan di kampung halaman.
Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan bahwa jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen menunjukkan tingkat okupansi hingga 102 persen.
Hal ini menandakan bahwa antusiasme masyarakat untuk mudik tetap tinggi meskipun hari raya telah tiba.
Tak hanya dari Stasiun Pasar Senen, arus mudik juga terlihat padat di Stasiun Gambir dengan jumlah pemudik yang berangkat mencapai 22.909 orang dan tingkat okupansi sebesar 96 persen.
Total 93.136 Tiket Terjual untuk Mudik Lebaran 2025
Selama periode angkutan Lebaran 2025, yaitu 31 Maret hingga 1 April 2025, PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat total penjualan tiket sebanyak 93.136 dari berbagai keberangkatan di Jakarta.
Ixfan menjelaskan bahwa pada hari raya Lebaran ini, okupansi perjalanan KAJJ mencapai 98 persen dengan total 170 perjalanan kereta api jarak jauh yang beroperasi.
Dari jumlah tersebut, rincian keberangkatan penumpang yakni di Stasiun Gambir 40.454 penumpang, dengan total 92 perjalanan KAJJ.
Kemudian, Stasiun Pasar Senen terdapat 52.682 penumpang, dengan total 78 perjalanan KAJJ.
Peningkatan Layanan Kereta Api Selama Periode Mudik Lebaran
Untuk mengakomodasi tingginya permintaan perjalanan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025, PT KAI Daop 1 Jakarta telah menyiapkan layanan tambahan.
Pada periode 21 Maret hingga 11 April 2025, total perjalanan KAJJ yang diberangkatkan mencapai 1.876 perjalanan.
Dari jumlah tersebut, tiket yang telah terjual mencapai 759.005 dari total 1.048.328 tempat duduk yang tersedia.
Tingkat okupansi rata-rata selama periode ini mencapai 72 persen.
Sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang, PT KAI juga menyediakan tambahan 380 perjalanan KAJJ, dengan kapasitas tempat duduk mencapai 194.260 kursi.
Faktor Penyebab Lonjakan Pemudik di Hari Lebaran
Meskipun arus mudik biasanya memuncak beberapa hari sebelum Lebaran, masih banyak warga yang memilih berangkat pada hari raya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi lonjakan pemudik di hari Lebaran antara lain fleksibilitas waktu cuti, harga tiket lebih stabil, ketersediaan transportasi, keputusan mendadak.
Upaya PT KAI Menjaga Kenyamanan dan Keamanan Pemudik
Untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman, PT KAI telah menyiapkan berbagai langkah strategis.
Langkah strategis tersebut antara lain peningkatan jumlah perjalanan kereta guna mengurangi kepadatan dan mengakomodasi pemudik yang masih ingin berangkat setelah Lebaran.
Lalu, pemeriksaan ketat terhadap sarana dan prasarana, termasuk kondisi kereta dan jalur rel guna memastikan keselamatan perjalanan.
Kemudian, penambahan personel keamanan di stasiun dan dalam perjalanan guna mengantisipasi gangguan keamanan.
Berikutnya, optimalisasi layanan digital untuk memudahkan pemudik dalam pembelian tiket serta memperoleh informasi seputar perjalanan.
Antusiasme Pemudik: Perjalanan Menuju Kampung Halaman
Bagi masyarakat yang mudik di hari Lebaran, perjalanan ini menjadi momen yang sangat dinanti.
Para penumpang terlihat membawa banyak barang bawaan, oleh-oleh, hingga bingkisan untuk keluarga di kampung halaman.
Banyak pemudik yang merasa lebih nyaman menggunakan kereta api karena fasilitas yang lebih baik, ketepatan waktu keberangkatan, serta kenyamanan selama perjalanan.
Prediksi Arus Balik Pasca Lebaran
Setelah arus mudik yang tinggi, PT KAI juga memperkirakan lonjakan arus balik akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Perkiraan puncak arus balik akan terjadi pada 5-7 April 2025, ketika para pekerja dan pelajar kembali ke Jakarta untuk memulai aktivitas normal.
Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KAI telah menyiapkan layanan tambahan.
Selain itu juga memastikan kesiapan seluruh armada kereta api agar perjalanan arus balik tetap nyaman dan aman.
