Sopir Ambulans Desa Kompa Klarifikasi Video Viral Menerobos Tol Bocimi
adainfo.id – Sopir ambulans Desa Kompa, Kecamatan Parung kuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya memberikan klarifikasi setelah videonya menerobos antrean kemacetan di Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Tol Bocimi, viral di media sosial.
Sopir yang tidak di sebutkan namanya itu mengakui bahwa ambulans yang di kemudikannya bukan untuk mengantar pasien darurat, tetapi membawa sejumlah warga yang hendak menjenguk keluarganya di Lapas Warungkiara.
Klarifikasi Sopir Ambulans Desa Kompa
Dalam sebuah video berdurasi 53 detik yang beredar, sang sopir menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang merasa di rugikan akibat insiden tersebut.
“Sebenarnya keberangkatan itu bukan untuk berwisata ke (pantai) Palabuhan ratu. Ini (untuk) mengantarkan ibu-ibu untuk menjenguk anaknya ke lapas (Warungkiara). Itu saja yang saya sampaikan dan saya memohon maaf kepada semua pihak,” ujar sopir ambulans tersebut.
Meskipun telah memberikan klarifikasi, tindakan ini tetap menuai kritik dari berbagai pihak karena di nilai sebagai penyalahgunaan fasilitas ambulans yang seharusnya di gunakan untuk kepentingan medis.
Camat Parungkuda: Ambulans Desa Harus Di gunakan Sesuai Peruntukannya
Menanggapi kejadian tersebut, Camat Parung kuda, Kurnia, menyayangkan penggunaan ambulans desa untuk kepentingan pribadi.
Ia meminta agar pemerintah desa lebih memperketat pengawasan terhadap operasional ambulans desa.
“Saya meminta kepala desa untuk lebih mengawasi penggunaan ambulans desa, karena rata-rata baik kunci maupun operasional mobilnya langsung di pegang oleh sopir ambulans,” tegas Kurnia.
Ia juga mengingatkan agar ambulans di gunakan sesuai peruntukannya, terutama saat momen libur panjang seperti Idul Fitri, untuk menghindari penyalahgunaan.
“Saat musim liburan, potensi penyalahgunaan ambulans lebih tinggi. Apalagi jika menggunakan rotator dan sirene tanpa alasan yang jelas,” tambahnya.
Kronologi Kejadian Ambulans Menerobos Tol Bocimi
Sebelumnya, pada Selasa (1/4/2025), sebuah ambulans dari Desa Kompa kedapatan menerobos antrean kendaraan yang tengah macet di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda.
Petugas kepolisian dari Polres Sukabumi yang sedang berjaga langsung menghentikan kendaraan tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah di lakukan pengecekan, polisi mendapati bahwa ambulans tersebut tidak sedang membawa pasien yang harus segera di rujuk ke rumah sakit. Sebaliknya, di dalam ambulans terdapat sekelompok orang yang di duga hendak pergi berlibur.
Karena tidak memiliki kepentingan darurat, polisi langsung meminta sopir ambulans tersebut untuk putar balik.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Video yang menunjukkan ambulans menerobos kemacetan ini sontak menjadi viral di media sosial.
Warganet menyoroti bagaimana fasilitas medis yang seharusnya di gunakan untuk kepentingan kesehatan justru di manfaatkan untuk kepentingan lain.
Banyak juga yang menyoroti bagaimana pengawasan terhadap ambulans desa masih lemah, sehingga kerap di salahgunakan untuk kepentingan non-medis.
Regulasi Penggunaan Ambulans di Indonesia
Menurut peraturan yang berlaku di Indonesia, ambulans adalah kendaraan khusus yang di gunakan untuk keperluan medis, seperti mengangkut pasien, tenaga medis, atau peralatan kesehatan.
Penyalahgunaan ambulans untuk kepentingan lain, termasuk sebagai kendaraan pribadi atau alat transportasi alternatif, dapat di kenai sanksi.
Polisi dan pemerintah daerah di harapkan dapat memperketat pengawasan terhadap penggunaan ambulans, terutama di masa-masa padat seperti musim liburan dan mudik Lebaran.
Tindakan Lanjutan dari Pemerintah Daerah
Sebagai tindak lanjut, Camat Parung kuda telah meminta kepala desa untuk melakukan evaluasi terhadap pengelolaan ambulans desa. Selain itu, di harapkan adanya peraturan yang lebih ketat agar ambulans tidak di salahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami akan mengkaji ulang mekanisme operasional ambulans desa dan memastikan kendaraan ini hanya di gunakan untuk kepentingan medis,” tegasnya.