Gubernur Jabar Beri Pesan Ini untuk Depok di HUT ke-26
adainfo.id – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Depok yang jatuh pada 27 April 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan serangkaian pesan penting kepada jajaran Pemerintah Kota (Pemkot).
Fokus utama yang disampaikan oleh Gubernur dalam HUT ke-26 Kota Depok ini adalah peningkatan kebersihan, pendidikan, penataan kependudukan, ruang terbuka hijau, dan solusi kemacetan.
Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Gubernur menegaskan bahwa Depok sebagai kota penyangga Jakarta harus terus berbenah agar menjadi kota modern yang tertib, nyaman, dan layak huni.
Kebersihan Lingkungan Harus Jadi Prioritas
Gubernur memberikan pesan dan meminta Pemkot Depok untuk meningkatkan kebersihan di seluruh wilayah, terutama di tingkat kelurahan.
Ia menekankan pentingnya operasi kebersihan secara mobile setiap hari, tidak hanya di jalan utama, tapi juga di lingkungan pemukiman dan saluran drainase.
“Tugas kebersihan di kelurahan harus diperbanyak. Harus aktif setiap hari, membersihkan lingkungan dan drainase,” ujar Gubernur.
Langkah ini tidak hanya untuk estetika kota, tetapi juga untuk mencegah banjir dan penyakit, sekaligus menanamkan budaya hidup bersih kepada masyarakat.
Pendidikan Harus Menyesuaikan Kebutuhan Wilayah
Sebagai kota dengan pertumbuhan penduduk yang cepat, Gubernur juga meminta agar sistem pendidikan di Kota Depok disesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan siswa.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung agar ketersediaan sekolah SD, SMP, dan SMA merata dan proporsional.
“Jumlah sekolah harus menyesuaikan kebutuhan siswa. Jangan sampai ada wilayah yang kekurangan sekolah negeri,” tegasnya.
Gubernur menekankan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama pembangunan jangka panjang, sehingga tidak boleh diabaikan.
Penataan Kependudukan Harus Segera Dilakukan
Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya validasi dan penataan data kependudukan di Kota Depok.
Menurutnya, data akurat akan mempermudah perencanaan pembangunan, layanan publik, dan distribusi bantuan.
“Depok harus tahu berapa jumlah penduduknya yang ber-KTP Depok. Ini untuk mengidentifikasi kenyamanan kota dan menghindari overpopulasi tak terdata,” jelas Dedi.
Penataan ini diharapkan bisa memberikan dasar yang kuat bagi tata kelola kota yang lebih efektif dan efisien.
Perluasan Ruang Terbuka Hijau dan Penataan Situ
Dalam kesempatan yang sama, Dedi mengungkapkan komitmen Pemprov Jabar untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Depok.
Ia juga berjanji akan menata sejumlah situ agar dapat difungsikan kembali sebagai ruang publik dan ekowisata.
“Situ yang ada di Depok harus segera ditata. Itu sudah menjadi komitmen saya,” tegasnya.
Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir dan pelestarian lingkungan perkotaan.
Bebas Macet Jadi Target Utama
Salah satu isu krusial yang disampaikan Dedi adalah kemacetan lalu lintas, khususnya di wilayah Citayam.
Menurutnya, solusi jangka panjang berupa pembangunan underpass sudah disiapkan oleh Pemprov Jabar.
“Underpass-nya DED (Detail Engineering Design) sudah dari provinsi,” kata Dedi.
Sementara untuk lahan rencananya akan dibebaskan oleh Pemkot Depok dan Pemkab Bogor
Pembangunan infrastruktur ini ditargetkan dapat mengurangi kemacetan akut yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat, serta mendukung mobilitas antarwilayah di kawasan aglomerasi Jabodetabek.
Depok Tidak Boleh Macet Lagi ke Depan!
Di akhir pernyataannya, Gubernur menyampaikan harapannya agar Kota Depok bisa lepas dari identitas sebagai kota macet dan mulai bertransformasi menjadi kota yang modern, bersih, tertib, dan ramah lingkungan.
“Pokoknya Depok ke depan tidak boleh macet lagi,” pungkasnya.