Heboh Anak Hilang di Depok, Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan

ARY
Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Yuni S memberikan keterangan perihal anak hilang, Jumat (25/4/2025). (Foto: Istimewa)

adainfo.id – Dua kasus anak hilang yang sempat menghebohkan media sosial dan masyarakat Depok akhirnya menemui titik terang.

Kepolisian menyatakan bahwa kedua anak hilang di Depok tersebut bukan korban penculikan.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Yuni S., pada Jumat (25/4/2025).

Ia menyebut, dalam satu hari, dua laporan anak hilang diterima oleh pihak kepolisian dari dua lokasi berbeda di Kecamatan Limo, Depok.

Kasus Pertama: CR (12) Ditemukan di Blok M Plaza

Laporan pertama anak hilang di Depok ini datang dari kawasan Krukut, Kecamatan Limo. Anak berinisial CR (12 tahun) dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Rabu, 23 April 2025, pukul 19.30 WIB ke Polsek Cinere.

Menurut AKP Yuni, berdasarkan hasil penyelidikan, CR awalnya pulang sekolah, makan sambil bermain ponsel, lalu ditinggal ibunya mencuci pakaian.

Saat dicek sekitar pukul 15.00 WIB oleh sang ayah, CR sudah tidak ada di kamar dan tidak ditemukan di sekitar rumah.

“Berdasarkan informasi tetangga, CR terlihat naik angkot. Laporan pun disebar lewat grup RT dan RW,” jelas Yuni.

Kemudian, seorang tetangga, Ibu Resti, melihat CR berada di Mal Blok M Plaza, Jakarta Selatan.

Resti sempat mengajak CR pulang dan bahkan memfotonya, namun ditolak. CR kemudian melarikan diri.

“Resti lalu meminta bantuan sekuriti mal untuk mengamankan CR. Setelah itu CR berhasil dibawa pulang,” tambah Yuni.

Hingga kini, motif mengapa CR pergi dari rumah belum diketahui, dan orang tuanya belum membuat laporan resmi, hanya berkonsultasi dengan Bhabinkamtibmas.

Kasus Kedua: AFB (11), Hilang Karena Saran Ibu Tiri

Kasus kedua anak hilang di Depok selanjutnya datang dari wilayah Kelurahan/Kecamatan Limo, melibatkan anak perempuan berinisial AFB (11 tahun).

AFB dilaporkan hilang oleh ibu tirinya setelah tidak kembali dari sekolah pada hari yang sama.

“Saat ibunya menjemput, AFB tidak ditemukan. Diketahui bahwa anak tersebut selesai sekolah, tapi tidak ada di lokasi penjemputan,” papar Yuni.

Setelah laporan dibuat, tim dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan menemukan AFB berada di rumah saudaranya.

Dari pemeriksaan, diketahui bahwa hilangnya AFB merupakan hasil rekayasa.

“AFB ternyata sempat bilang ke ibu tirinya bahwa ia rindu dengan ayah kandungnya yang berada di Bali,” ungkap Yuni.

Respons dari sang ibu tiri justru mengejutkan. Ia menyarankan agar AFB berpura-pura hilang, dengan harapan agar ayah kandungnya mengetahui dan datang menjenguk.

“Jadi itu hanya rekayasa supaya ayahnya kembali untuk menemui anaknya. Ayahnya saat itu diketahui berada di Bali, tapi belum diketahui aktivitasnya,” tutur Yuni.

Polisi Dalami Motif dan Peran Orang Tua

Mengenai apakah akan ada pemeriksaan terhadap ibu tiri yang memberi saran rekayasa hilangnya anak, pihak Polres Metro Depok belum memberikan keputusan pasti.

Namun Yuni menegaskan bahwa kasus ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Unit Reskrim.

“Biasanya akan ada permintaan keterangan. Kita akan dalami,” ucapnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *