Sikapi Tawuran Antar Siswa SD di Depok, DP3AP2KB Turun Tangan
adainfo.id – Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bergerak cepat menyikapi tawuran yang melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah Tapos.
Diketahui, insiden ini terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2025, dan melibatkan siswa dari SDN Cilangkap 5 dan SDN Cilangkap 8.
Video tawuran para pelajar yang masih mengenakan seragam SD sempat viral ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap lingkungan pendidikan dasar.
Edukasi dan Mediasi Jadi Langkah Utama
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan langsung dengan pihak sekolah, orang tua murid yang terlibat dalam tawuran antar siswa SD tersebut.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kami sudah melakukan pertemuan. Tadi pagi DP3AP2KB sudah datangi sekolah,” ujar Nessi, Rabu (14/5/2025).
Tawuran Dipicu Ejekan Antar Siswa
Menurut hasil penelusuran DP3AP2KB, aksi tawuran tersebut terjadi karena saling ejek antar siswa SD yang berujung pada keributan.
Meski tampak ramai dalam video, Nessi menegaskan bahwa hanya segelintir siswa yang benar-benar terlibat langsung.
“Sebenarnya kejadian ini berawal dari siswa saling ejek, sehingga terpancing untuk melakukan itu ya (tawuran),” terangnya.
“Enggak banyak yang terlibat, hanya beberapa saja,” tambahnya.
Peran Orang Tua Jadi Kunci Pencegahan
DP3AP2KB juga menyoroti pentingnya pengawasan orang tua dalam mendampingi anak-anak, terutama di usia dasar.
Edukasi yang diberikan tak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada orang tua dan tenaga pendidik sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
“Bagaimanapun peran orang tua ini menjadi sangat penting dalam memberikan pembinaan dan juga pemahaman kepada anak,” ucap Nessi.
Satgas Pencegahan Tawuran Anak Sudah Dibentuk
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Nessi mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan stakeholder lainnya untuk membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Tawuran Anak.
Satgas ini akan fokus pada pembinaan psikologis, edukasi karakter, hingga penguatan mental siswa, agar tidak mudah terpengaruh dan terjerumus dalam aksi kekerasan seperti peristiwa tawuran SD ini
“Satgas memberikan penguatan, edukasi, psikologis, serta juga penguatan mental,” tutur Nessi.