Pemkot Cirebon Hadiri Verifikasi Lapangan Hybrid Evaluasi KLA
adainfo.id – Pemerintah Kota Cirebon kembali menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak dengan mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025, yang berlangsung di Balai Kota Cirebon, Jumat (23/05/25).
Kegiatan penting ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, didampingi oleh Sekretaris Daerah, Agus Mulyadi, serta para asisten daerah, kepala dinas, dan mitra pembangunan dari berbagai sektor. Evaluasi ini bukan sekadar agenda tahunan, namun refleksi mendalam atas konsistensi kebijakan dan implementasi program pembangunan yang berpihak pada anak-anak.
Evaluasi Kota Layak Anak Bukan Rutinitas Biasa
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa proses evaluasi ini harus dipahami lebih dari sekadar pemenuhan administratif, melainkan sebagai tolak ukur integritas, komitmen, dan kesinambungan program perlindungan anak.
“Kegiatan evaluasi ini kami pandang sebagai proses yang sangat penting. Ini bukan sekadar kegiatan administratif, tetapi cara kita mengukur bagaimana program dan kebijakan kita telah berkontribusi terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak,” tegas Siti Farida.
Menurutnya, ruang refleksi semacam ini memberikan kesempatan untuk melihat secara komprehensif apakah program-program yang dicanangkan benar-benar berdampak langsung bagi anak-anak, khususnya dalam aspek kesehatan, pendidikan, partisipasi, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Komitmen Nasional dan Lokal: Dari IDOLA ke KLA
Indonesia sebagai negara telah memperlihatkan keseriusannya terhadap isu perlindungan anak dengan meratifikasi Konvensi Hak Anak PBB pada tahun 1989, yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan nasional seperti Indonesia Layak Anak (IDOLA), Provinsi Layak Anak (PROVILA), hingga Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
Pemerintah Kota Cirebon merespons kebijakan tersebut dengan serius, menjadikan isu anak sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah. Hal ini terlihat dalam visi pembangunan Kota Cirebon yang dikenal dengan “Setara” — Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman dan Berkelanjutan, di mana prinsip keadilan dan perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya anak-anak, mendapat perhatian utama.
Kolaborasi Pentahelix: Kunci Kota Layak Anak
Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa keberhasilan membangun Kota Layak Anak tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Ia menekankan pentingnya pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media massa, dan anak-anak sebagai subjek pembangunan.
“Proses evaluasi ini juga memberi kami kesempatan untuk mengukur ketulusan semua pemangku kepentingan. Sejauh mana kita bersinergi, tidak hanya secara vertikal, tapi juga horizontal, dan sejauh mana ruang partisipasi anak diakomodasi secara nyata,” tambahnya.
Melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan dianggap sebagai strategi efektif dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Apresiasi untuk Gugus Tugas dan Mitra Pembangunan
Siti Farida juga memberikan apresiasi tinggi kepada Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Cirebon, serta seluruh OPD dan lembaga mitra yang telah menunjukkan komitmen kolektif dan konsistensi dalam menjalankan program-program KLA.
“Tentu masih banyak tantangan yang kita hadapi. Tapi dengan kebijakan yang terarah dan kolaborasi yang terus diperkuat, saya yakin kita bisa menjadikan Kota Cirebon sebagai rumah yang ramah dan layak bagi setiap anak,” pungkasnya.
Langkah Nyata Pemkot Cirebon Menuju KLA 2025
Berbagai kebijakan konkret telah diambil oleh Pemkot Cirebon dalam rangka mewujudkan status Kota Layak Anak, antara lain:
-
Pembentukan Forum Anak yang aktif dalam menyuarakan aspirasi anak-anak Kota Cirebon.
-
Peningkatan kualitas layanan kesehatan anak, termasuk imunisasi dan fasilitas ramah anak di puskesmas.
-
Program edukasi anti kekerasan di sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
-
Ruang publik ramah anak di sejumlah taman kota dan fasilitas sosial.
-
Sistem pelaporan kekerasan anak yang responsif, yang terhubung langsung ke Gugus Tugas KLA dan layanan perlindungan anak.
Partisipasi Anak Menjadi Fokus Penting
Dalam sistem pembangunan Kota Layak Anak, partisipasi anak tidak hanya menjadi simbolik, melainkan diwujudkan melalui forum, diskusi, hingga penyusunan rencana kegiatan anak di tingkat kelurahan. Anak-anak Cirebon diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam berbagai kegiatan, mulai dari musrenbang anak, hingga festival edukatif dan kreatif.