Ekspansi Rute Transjabodetabek, Transportasi Dalam Kota Tetap Stabil
adainfo.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa pembukaan jalur baru Transjabodetabek tidak akan mengurangi ataupun mengganggu layanan Transjakarta yang telah ada di dalam kota.
Pernyataan ini disampaikan merespons kekhawatiran publik terkait ukuran bus Transjakarta yang kini dinilai lebih kecil di beberapa jalur eksisting.
“Nggak benar bahwa pembukaan jalur-jalur ini mengurangi jalur yang ada di dalam kota,” tegas Pramono dikutip, Kamis (12/6/2025).
Perluasan Jalur Disambut Antusias, Lonjakan Penumpang Signifikan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang di jalur-jalur baru Transjabodetabek.
Salah satunya adalah rute PIK 2–Blok M, yang kini melayani lebih dari 5.000 penumpang per hari, bahkan mencapai 6.000 saat akhir pekan.
“Dulu kita hanya rancang maksimum 2.000. Sekarang rata-rata di atas 5.000,” ujarnya.
Data ini menunjukkan pergeseran pola mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Sesuatu yang dinilai sebagai indikator positif perubahan perilaku mobilitas urban.
Subsidi Transportasi Capai Rp11.500 Per Penumpang
Dalam upaya mendorong penggunaan angkutan umum yang terjangkau, Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi sebesar Rp11.500 per penumpang Transjabodetabek.
Harga normal tiket layanan ini adalah Rp15.000, namun masyarakat hanya perlu membayar Rp3.500.
“Sekarang ini setiap orang kita subsidi Rp11.500. Karena memang harga transportasi di Jabodetabek itu seharusnya Rp15.000,” jelas Pramono.
Subsidi ini berlaku untuk semua rute yang telah dibuka dan rute baru yang akan segera dioperasikan.
Jalur Menuju Wilayah Penyangga Sedang Dipersiapkan
Pemprov DKI Jakarta juga tengah mempersiapkan secara matang perluasan rute Transjabodetabek ke berbagai wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Cianjur.
Ekspansi ini merupakan tanggapan terhadap permintaan tinggi dari masyarakat daerah-daerah tersebut.
“Kami mempersiapkan dulu lebih matang agar perluasan ini bisa dilakukan dengan baik,” kata Pramono.
Perluasan jaringan ini dinilai strategis untuk membangun konektivitas transportasi regional yang mendukung pertumbuhan kawasan megapolitan Jabodetabek.
Wacana Wajib Transportasi Umum di Hari Rabu Tengah Dikaji
Menariknya, Gubernur Pramono juga menyampaikan bahwa kini muncul permintaan dari sektor swasta untuk ikut mewajibkan penggunaan transportasi umum setiap hari Rabu, serupa dengan kebijakan ASN DKI.
“Ada permintaan dari swasta, apakah sudah saatnya juga swasta naik kendaraan publik tiap Rabu. Saya sedang kaji untuk itu,” ujarnya.