Suling Depok Mengajak Masyarakat Melakukan Pengurangan Sampah Dari Hulu

AG
Nina Suzana (kerudung biru) dapat Pohon dari Komunitas Kopi, Jum'at (13/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Kota Depok terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan sampah melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Suling Depok (Suara Lingkungan Depok) yang digelar di Taman Lembah Mawar, Pancoran Mas, Jumat (13/06/2025), Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan dua strategi utama yang menjadi ujung tombak pengurangan sampah, yakni budidaya maggot dan optimalisasi bank sampah.

“Acara Suling Depok ini adalah ikhtiar kita bersama dalam menyelesaikan persoalan sampah. Dua hal yang kita dorong adalah pengolahan sampah organik melalui maggot, serta pengurangan sampah bernilai ekonomis lewat bank sampah,” ujar Supian di hadapan para peserta FGD.

Maggot dan Bank Sampah, Dua Pilar Solusi dari Hulu

Supian menyebutkan bahwa kedua program tersebut telah dijalankan di berbagai titik di Kota Depok dengan hasil yang cukup menggembirakan. Namun ia menilai, capaian tersebut belum cukup untuk mengatasi volume sampah yang terus meningkat setiap harinya. Oleh karena itu, intervensi yang lebih masif dan terstruktur dari pemerintah dinilai sangat krusial.

“Pemerintah harus hadir untuk mendorong gerakan ini secara menyeluruh. Tidak bisa hanya mengandalkan inisiatif masyarakat semata. Target kita adalah menyelesaikan 50 persen sampah organik melalui pengolahan maggot,” tegasnya.

Anggaran Per RW Wajib Alokasikan untuk Pengelolaan Sampah

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Depok, Nina Suzana, menyampaikan bahwa mulai tahun ini, setiap RW akan menerima alokasi anggaran sebesar Rp300 juta, dan diminta agar menyertakan program pengelolaan sampah berbasis maggot sebagai salah satu kegiatan wajib.

“Dana ini harus menyentuh isu paling mendasar di masyarakat, termasuk soal sampah. Maka saya minta agar pengelolaan sampah, terutama melalui metode maggot, dimasukkan sebagai menu wajib,” tegas Nina.

Langkah ini disebut sebagai upaya nyata pemerintah kota dalam memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan, dengan dukungan anggaran yang jelas dan terukur.

Pengelolaan Sampah Harus Efisien dan Ekonomis

Sebagai narasumber dalam diskusi, Fikri Aswan, seorang pemerhati lingkungan, menambahkan bahwa pengelolaan sampah yang efektif justru dapat dimulai dari cara yang paling sederhana, yakni kesadaran warga dalam memilah sampah dari rumah.

Ia menyarankan pendekatan ekonomis dan insentif sebagai metode yang paling efisien dan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat lebih luas.

“Kalau warga sudah sadar untuk memilah sejak dari rumah, sisanya tinggal soal manajemen. Ini soal mindset. Sampah itu punya nilai,” ucap Fikri.

DLHK Ajak Gerakan Bersama Mulai dari Hulu

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdurrahman, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menutup acara dengan ajakan kepada seluruh peserta agar pengurangan sampah dilakukan secara serius mulai dari hulu, yakni tingkat rumah tangga dan komunitas.

“Mari kita ubah paradigma. Sampah bukan hanya urusan petugas kebersihan, tapi tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari hulu,” ujarnya.

Abdurrahman menegaskan bahwa DLHK siap memfasilitasi pelatihan, penyuluhan, hingga pendampingan teknis bagi masyarakat yang ingin menerapkan sistem pengelolaan maggot atau pengembangan bank sampah di lingkungannya.

Dari Kesadaran Menuju Kemandirian

Dengan dukungan program dan kebijakan yang tepat sasaran, Pemkot Depok menargetkan terjadinya perubahan perilaku kolektif dalam hal pengelolaan sampah.

Budidaya maggot dipilih karena terbukti mampu mempercepat penguraian sampah organik dengan efisien dan ramah lingkungan, sementara bank sampah memungkinkan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah anorganik.

Program ini juga sejalan dengan arah pembangunan Kota Depok sebagai kota ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang menempatkan lingkungan hidup sebagai prioritas utama pembangunan perkotaan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *