Layanan Lost and Found KAI Daop 3 Cirebon Pulihkan Kepercayaan Penumpang, 181 Barang Hilang Kembali ke Pemilik
adainfo.id – Komitmen PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam memberikan pelayanan prima terus dibuktikan, tak hanya pada aspek keselamatan dan kenyamanan perjalanan, tetapi juga dalam urusan barang penumpang yang tertinggal atau hilang.
Melalui layanan Lost and Found, KAI Daop 3 Cirebon menunjukkan respons cepat dan integritas tinggi dalam membantu penumpang mendapatkan kembali barang berharganya.
Sejak Januari 2025 hingga pertengahan Juni 2025, tercatat sebanyak 181 kasus penemuan barang yang tertinggal di dalam kereta maupun di lingkungan stasiun telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya.
Nilai estimasi keseluruhan barang mencapai Rp369 juta, mencakup laptop, tablet, dompet, smartwatch, emas, hingga surat-surat penting.
Sistem Terintegrasi dan Petugas Berintegritas Tinggi
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menegaskan bahwa layanan Lost and Found dilaksanakan oleh petugas yang memiliki tanggung jawab dan integritas tinggi, agar masyarakat merasa tenang bila mengalami kehilangan barang saat bepergian menggunakan kereta.
“Bagi pengguna jasa KA yang merasa kehilangan barang, baik di dalam kereta maupun lingkungan stasiun, bisa melaporkan kepada kondektur, petugas Polsuska, atau melalui Contact Center KAI 121,” ujar Muhibbuddin, Senin (16/06/2025).
Barang yang ditemukan akan diumumkan melalui pengeras suara stasiun. Jika tak segera diambil, barang tersebut disimpan di pos pengamanan, diberi label khusus, diverifikasi, dan dimasukkan ke dalam Database Lost and Found KAI yang terhubung secara nasional dan online antar stasiun.
“Sistem kami sudah online. Jadi jika seseorang kehilangan barang di Cirebon, pelaporannya bisa dilakukan di stasiun mana saja,” tambahnya.
Kisah Terbaru: Tablet Anak Pengacara Kondang Kembali ke Tangan
Salah satu contoh terbaru keberhasilan layanan ini adalah penemuan tablet milik Rafael, anak dari pengacara ternama Toni RM, yang tertinggal di KA Cakrabuana relasi Gambir – Purwokerto pada Selasa malam, 10 Juni 2025.
Setelah turun di Stasiun Jatibarang, Toni RM menyadari barang anaknya tertinggal dan langsung melaporkannya kepada petugas Security Stasiun Jatibarang, yang kemudian meneruskan ke Pengamanan Stasiun Cirebon.
Saat bersamaan, petugas keamanan KA Cakrabuana menemukan tablet tersebut di kereta eksekutif 4 nomor 6D, dan langsung menyerahkannya ke pos keamanan Stasiun Cirebon.
Barang tersebut lalu dikirim kembali ke Jatibarang melalui petugas pengamanan KA Jayakarta, dan keesokan harinya, staf dari Toni RM hadir untuk menerima kembali tablet tersebut.
“Tidak hanya respons cepat, integritas tinggi wajib dimiliki petugas KAI. Barang kembali utuh karena kesigapan mereka,” ujar Muhibbuddin.
Layanan Humanis yang Bangun Kepercayaan
KAI tak hanya berupaya menciptakan sistem pelaporan yang efisien, tetapi juga menekankan nilai-nilai kejujuran dan etika profesionalisme dalam setiap penanganan barang tertinggal.
Setiap petugas dilatih agar sigap, ramah, dan penuh empati terhadap pelapor yang kehilangan barang.
“Layanan ini menjadi bentuk nyata tanggung jawab sosial KAI terhadap penumpangnya,” tambah Muhibbuddin.
Edukasi kepada Penumpang: Cek Barang Bawaan Sebelum Turun
Dalam penutupnya, KAI mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan tidak membawa barang berlebihan selama perjalanan, guna mengurangi potensi kehilangan.
Calon penumpang disarankan untuk selalu mengecek tempat duduk dan bagasi sebelum turun dari kereta atau meninggalkan area stasiun.
“Pastikan kembali seluruh barang bawaan di area tempat duduk dan bagasi sebelum turun,” pungkas Muhibbuddin.
Layanan Lost and Found KAI, Cara Kerja:
- Pelaporan Kehilangan; Melalui kondektur, Polsuska, atau KAI 121
- Pencarian Barang; Dilakukan oleh petugas stasiun atau KA bersangkutan
- Pengumuman; Diumumkan via pengeras suara bila ditemukan
- Penyimpanan; Disimpan di pos pengamanan bila tidak diambil
- Pencatatan; Dimasukkan ke Database Lost and Found KAI
- Pengembalian; Diserahkan ke pemilik sesuai data verifikasi