Airlangga: Forum SPIEF 2025, Momentum Penting Bagi Indonesia Untuk Menciptakan Tatanan Ekonomi Global yang Lebih Inklusif

Menko Bidang Perrkonomian RI, Airlangga Hartarto saat berpidato pada forum SPIEF 2025, Sabtu (21/06/25) (Foto: Instagram @airlanggahartarto_official)

adainfo.id – Forum internasional bergengsi St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) ke-28 kembali menjadi sorotan dunia, termasuk bagi Indonesia yang mengambil bagian strategis dalam ajang bergengsi tersebut.

Tahun ini, SPIEF 2025 menjadi sangat istimewa, menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Rusia, sebuah tonggak sejarah dalam kerja sama bilateral kedua negara.

Dalam forum yang mempertemukan pemimpin dunia, pelaku usaha, akademisi, serta pemangku kepentingan global tersebut, Indonesia tampil dengan mengusung semangat kolaborasi di era transformasi ekonomi multipolar.

Dalam sambutannya, Menko Airlangga menekankan bahwa SPIEF adalah platform strategis global yang sangat penting untuk menciptakan dialog ekonomi tingkat tinggi, merumuskan arah kerja sama masa depan, serta memperluas jangkauan investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Indonesia membuka diri untuk diskusi komprehensif di bidang perbankan, keuangan, skema pembayaran digital, hingga kolaborasi dalam sektor retail,” tegas Airlangga.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kembalinya rute penerbangan langsung Moskow–Denpasar oleh maskapai Aeroflot sebanyak tiga hingga empat kali per minggu, sebagai sinyal positif dalam mendorong pemulihan sektor pariwisata dan logistik antarnegara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara resmi menyampaikan pidato pembukaan dalam sesi Rusia–Indonesia Business Dialogue 2025, menandai keterlibatan Indonesia secara aktif dalam perumusan arah baru kerja sama ekonomi global bersama Rusia.

Selain itu, Airlangga pun menekankan tentang pentingnya forum tersebut dalam mempertemukan semua stake holder global dalam merumuskan arah baru ekonomi global.

“Forum SPIEF merupakan forum ekonomi internasional bergengsi yang mempertemukan para pemimpin negara, pelaku usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan global untuk merumuskan arah baru kerja sama ekonomi dunia di tengah dinamika geopolitik dan transformasi digital” ujar Airlangga dalam unggahan di Instagram pribadinya @airlanggahartarto_official, Sabtu (21/06/2025)

Airlangga pun menjelaskan bahwa forum internasional seperti SPIEF sangat penting bagi Indonesia dalam mengambil perannya sebagai salah satu negara yang ikut dalam menciptakan tatanan ekonomi yang lebih inklusif di era multipolar dan terdigitalisasi seperti saat ini.

“Forum SPIEF 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif dalam menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih inklusif, adil, dan tangguh di era multipolar dan terdigitalisasi. Partisipasi Indonesia di forum ini juga mencerminkan tekad kuat untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan berbagai mitra global, termasuk Rusia”, sambung Airlangga

Momen Diplomasi Ekonomi di Tengah Transformasi Global

Partisipasi Indonesia di SPIEF bukan semata seremoni diplomatik semata, forum ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperdalam kemitraan ekonomi strategis yang telah terbangun selama lebih dari tujuh dekade.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov, menyambut hangat kehadiran delegasi Indonesia dan menyampaikan bahwa dialog bisnis kali ini merupakan kelanjutan dari Forum Bisnis Indonesia–Rusia yang digelar di Jakarta April 2025 lalu.

“Rusia berminat untuk semakin meningkatkan kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk sovereign wealth fund, transportasi, energi, pangan, pupuk, hingga digital health,” terang DPM Manturov.

Manturov pun mengungkapkan bahwa Rusia tengah menjajaki kerja sama lanjutan di sektor energi terbarukan dan proyek infrastruktur besar di Indonesia.

Salah satu hasil konkret dari dialog tersebut adalah disampaikannya kemajuan signifikan dalam perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).

DPM Manturov menyebut bahwa perundingan ini telah mencapai tahap substansial dan diharapkan dapat ditandatangani sebelum akhir 2025.

Kesepakatan ini akan membuka jalan baru bagi perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, termasuk Rusia, Kazakhstan, Belarus, Armenia, dan Kyrgyzstan.

Sebagai bagian dari strategi mempererat hubungan, Rusia juga secara resmi mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Pameran Industri INNOPROM 2025 di Ekaterinburg.

Bahkan lebih dari itu, Indonesia pun dijadwalkan akan menjadi Partner Country INNOPROM 2026, yang telah mendapatkan dukungan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Langkah ini diharapkan akan memperkuat keterlibatan pelaku industri Indonesia dalam peta inovasi global dan membuka peluang kerja sama teknologi manufaktur serta ekspor produk berbasis industri hijau.

Dukungan Penuh Presiden Prabowo

Dalam pertemuan bilateral sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar frekuensi penerbangan tersebut dapat ditingkatkan.

Presiden Prabowo pun menyambut baik kemajuan perundingan I-EAEU FTA dan berharap kesepakatan ini menjadi fondasi baru bagi penguatan diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Eurasia.

“Perundingan I-EAEU FTA telah dinyatakan selesai secara substansial. Saya mendorong kedua pihak untuk segera menyelesaikan hal-hal teknis agar bisa ditandatangani tahun ini,” ujar Menko Airlangga.

Dialog Strategis, Buka Peluang Baru

Dalam sesi dialog, turut hadir sejumlah narasumber dari kedua negara yang membahas berbagai sektor kerja sama, diantanya; Ketua Umum KADIN Indonesia, Direktur Jenderal ROSATOM (korporasi energi atom Rusia), Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Direktur Jenderal URALCHEM (perusahaan pupuk Rusia), serta Perwakilan khusus Presiden Rusia untuk SDGs

Dengan sejumlah narasumber yang mumpuni, tentu topik yang diangkat akan sangat memberikan masukkan, rancangan strategis, serta peluang bagi ekonomi baru seperti; pengembangan energi nuklir untuk listrik, modernisasi pertanian, pekerja migran, cybersecurity, platform digital, hilirisasi mineral kritis, energi terbarukan, serta potensi ekspor gandum dan bahan baku pupuk dari Rusia ke Indonesia.

Dalam dialog tersebut, Menko Airlangga secara terbuka mengundang seluruh pelaku usaha Rusia untuk memperluas investasinya ke Indonesia yang berfokus pada sektor hilirisasi mineral kritis, pengembangan baterai kendaraan listrik, pengolahan minyak sawit berkelanjutan, infrastruktur hijau dan transportasi modern, serta distribusi pangan dan energi

Ajakan ini menjadi penegasan bahwa Indonesia siap bertransformasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau di Asia Tenggara, sekaligus menjalin aliansi strategis dalam dunia yang semakin terdigitalisasi dan penuh disrupsi geopolitik.

Peran Aktif dalam Tatanan Ekonomi Global Baru

Partisipasi Indonesia dalam SPIEF 2025 Rusia Indonesia adalah sinyal kuat bahwa negara ini semakin berperan aktif dalam membentuk tatanan ekonomi global yang adil, inklusif, dan tangguh.

Di tengah perubahan geopolitik, Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dengan mitra global non-tradisional seperti Rusia, yang kini tengah menjadi salah satu poros kekuatan ekonomi baru.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Staf Khusus Menko Perekonomian Boo Hyung Lee, menegaskan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam setiap inisiatif diplomasi ekonomi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *