Disdamkarmat Kabupaten Cirebon Jadi Rujukan Nasional
adainfo.id – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon kini menjelma menjadi model kelembagaan Damkar modern yang mandiri, partisipatif, dan berbasis inovasi.
Capaian kinerja yang dicapai sepanjang 2024 menjadi sorotan nasional, termasuk dari DPRD Kota Magelang yang melakukan kunjungan kerja langsung untuk mempelajari berbagai program unggulan dan strategi kelembagaan Damkar Cirebon.
Dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Magelang, Adi Chandra Pamungkas, rombongan legislatif itu datang dengan misi khusus: belajar langsung tentang keberhasilan Cirebon dalam mengelola Sub Urusan Kebakaran secara mandiri. Sebab, berbeda dengan Kota Magelang di mana Damkar masih berada di bawah naungan Satpol PP, Kabupaten Cirebon telah membentuk Disdamkarmat sebagai OPD otonom.
Kinerja Gemilang Tekan Kasus dan Kerugian Kebakaran
Data menunjukkan, pada tahun 2024, jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Cirebon berhasil ditekan dari 537 kasus pada 2023 menjadi hanya 341 kasus. Tidak hanya itu, kerugian akibat kebakaran pun turun drastis dari Rp89,5 miliar menjadi Rp21,4 miliar.
Angka ini bukan datang dari keberuntungan semata, melainkan hasil dari reformasi layanan publik, penguatan SDM, serta strategi pencegahan berbasis komunitas.
“Capaian ini tidak datang tiba-tiba. Ini hasil konsistensi kami dalam menjalankan reformasi pelayanan,” ujar Kepala Dinas Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Mohamad Ferry Afrudin, Senin (23/6/2025).
Ia menegaskan, Damkar masa kini tak lagi bisa dipandang sebagai unit reaktif yang hanya bekerja saat api menyala. Damkar modern harus hadir sebelum kejadian, mencegah, mengedukasi, dan melibatkan warga dalam mitigasi risiko bencana kebakaran.
Redkar dan Pelitaku: Sinergi Sosial yang Mengakar
Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian utama dalam kunjungan DPRD Kota Magelang adalah Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar). Dibentuk di tingkat desa dan kelurahan, Redkar merupakan jaringan warga yang dilatih untuk mendeteksi dini risiko kebakaran dan memberikan respons awal sebelum tim profesional tiba.
“Redkar membuat warga bukan hanya jadi objek perlindungan, tapi subjek yang aktif dalam mitigasi,” ujar Ferry.
Program Redkar berjalan sinergis dengan Pelitaku (Peduli Lingkungan Tanpa Kumuh) yang diinisiasi oleh Dinas Perumahan dan Permukiman. Kombinasi dua program ini mendorong terbentuknya kawasan tertib lingkungan sekaligus aman dari risiko kebakaran.
Dampak langsung terlihat dalam capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang naik dari 88,57 persen pada 2023 menjadi 91,42 persen pada 2024. Angka tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Siwasprokar: Teknologi untuk Mitigasi Dini
Dari sisi teknologi, Disdamkarmat Kabupaten Cirebon juga mencatatkan langkah maju dengan meluncurkan Sistem Pengawasan Alat Proteksi Kebakaran (Siwasprokar).
Sistem ini memantau secara real-time kondisi alat pemadam, sprinkler, dan sarana keselamatan gedung yang terhubung dengan 10 Pos Sektor Damkar serta layanan darurat 112.
“Ini membuat respons cepat dan penindakan dini jadi lebih efektif. Tidak semua daerah sudah terapkan sistem seperti ini,” jelas Ferry.
Dengan integrasi Siwasprokar dan Kominfo, laporan gangguan atau potensi kebakaran bisa ditindak dalam waktu singkat.
Teknologi ini juga memungkinkan sistem peringatan dini di gedung-gedung layanan publik, fasilitas kesehatan, dan institusi pendidikan.
Kemandirian Kelembagaan: Bukan Lagi Di Bawah Satpol PP
Perbedaan mendasar antara Damkar Cirebon dan daerah lain yang masih terintegrasi dalam Satpol PP terletak pada fleksibilitas dan kemandirian anggaran serta program kerja.
Ferry menyebut, sejak menjadi OPD mandiri, Disdamkarmat bisa langsung merancang program preventif dan menjalin kemitraan lintas sektor secara lebih strategis.
“Sebagai OPD otonom, kami bisa masuk ke Musrenbang, menyusun program sendiri, bahkan mendapat dukungan dari masyarakat karena programnya bersifat bottom-up,” jelas Ferry.
Tidak heran, DPRD Kota Magelang menyebut bahwa sistem Damkar Cirebon saat ini layak dijadikan referensi tata kelola kelembagaan kebencanaan berbasis daerah.
Prestasi Regional dan Arah Pengembangan Nasional
Pada tahun 2024, Disdamkarmat Kabupaten Cirebon sukses meraih Juara 1 Penyelenggaraan Program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) tingkat Provinsi Jawa Barat.
Capaian ini tidak hanya menjadi bukti profesionalitas, tapi juga mempertegas perubahan paradigma lembaga pemadam kebakaran di era modern.
Saat ini, Disdamkarmat Cirebon juga tengah merintis kemitraan strategis dengan sektor pendidikan dan swasta. Tujuannya, membangun budaya sadar risiko sejak dini di sekolah serta memperluas jaringan pelatihan dan edukasi di sektor industri dan tempat kerja.
“Poinnya satu, jangan tunggu api menyala. Masyarakat butuh Damkar yang hadir sebelum kejadian. Itulah yang sedang kami bangun,” tutup Ferry.











