Desa Mundu Mesigit Sulap Lahan Menganggur Jadi Peternakan Ayam
adainfo.id – Inovasi desa kembali mencuat dari wilayah pesisir Kabupaten Cirebon. Kali ini datang dari Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, yang secara progresif menginisiasi program peternakan ayam petelur berbasis lahan desa, sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dan penguatan ekonomi masyarakat lokal.
Kepala Desa Mundu Mesigit, Syarifuddin, mengungkapkan bahwa langkah ini berangkat dari pemanfaatan aset desa yang sebelumnya menganggur.
Dengan menggunakan Dana Desa sesuai arahan pemerintah pusat, desa menyulap lahan pertanian pasif menjadi unit usaha produktif dengan manfaat berlapis.
“Kita pilih ayam petelur karena kalkulasi usaha ini lebih menjanjikan, cepat menghasilkan, dan pasarnya jelas. Tapi lahan pertanian yang kita gunakan tetap akan diganti, jadi tidak mengurangi luasan lahan produktif,” ujar Syarifuddin, Selasa (1/7/2025).
Kandang Ayam Petelur Siap Diisi 600 Ekor, Pembangunan Sudah 50 Persen
Pembangunan kandang ayam petelur kini telah mencapai 50 persen. Berukuran 7 x 15 meter, kandang ini nantinya akan menampung 600 ekor ayam pada tahap awal. Produksi perdana ditargetkan dalam beberapa minggu ke depan, setelah seluruh fasilitas siap digunakan.
Selain untuk memasok kebutuhan telur harian masyarakat, kehadiran usaha ini juga menciptakan lapangan kerja lokal, khususnya bagi warga yang selama ini menggantungkan pendapatan dari sektor informal dan pertanian musiman.
Distribusi hasil produksi telur pun akan dilakukan melalui jaringan antar-RT di Desa Mundu Mesigit, sehingga harga jual dapat ditekan lebih rendah dibandingkan harga pasar.
“Kalau di pasar harga telur Rp20 ribu, di desa cukup Rp18 ribu. Ini membantu warga dan juga memutar ekonomi di tingkat lokal,” jelas Syarifuddin.
Konsep Terpadu: Ayam di Atas, Lele di Bawah
Tak hanya berhenti pada peternakan ayam petelur, Pemerintah Desa Mundu Mesigit juga menyisipkan inovasi konsep peternakan terpadu. Area di bawah kandang ayam akan dimanfaatkan untuk budidaya ikan lele, dengan memanfaatkan sisa pakan ayam sebagai pakan alami ikan.
“Jadi satu lokasi bisa untuk dua kegiatan, ayam di atas, lele di bawah. Hemat pakan, hemat lahan, hasilnya dobel,” ujar Syarifuddin penuh semangat.
Langkah ini dinilai sangat strategis karena mampu mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan menekan biaya operasional. Di saat yang sama, output yang dihasilkan berlipat ganda: telur dan ikan sekaligus.
Program Pembibitan Ayam (DOC) Disiapkan
Tak ingin bergantung pada pasokan dari luar, Pemdes Mundu Mesigit juga tengah menyiapkan unit pembibitan ayam atau Day Old Chick (DOC). Target awal adalah produksi 1.000 bibit ayam sebagai cikal bakal populasi ternak di masa mendatang.
Dengan memiliki unit pembibitan sendiri, Desa Mundu Mesigit akan semakin mandiri dan dapat memangkas biaya yang biasanya dikeluarkan untuk membeli bibit dari supplier luar daerah.
“Kalau bibit kita bisa produksi sendiri, biaya jadi lebih hemat, dan desa jadi lebih mandiri,” tambah Syarifuddin.
Ketahanan Pangan dari, oleh, dan untuk Masyarakat
Program ini merupakan bagian dari strategi ekonomi kerakyatan yang dijalankan Pemerintah Desa. Dengan menggandeng partisipasi warga sejak tahap pembangunan kandang hingga distribusi telur, desa berupaya mewujudkan ketahanan pangan dari, oleh, dan untuk rakyat.
“Program ini dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kami harap seluruh warga ikut terlibat, baik sebagai pekerja, pembeli, atau mitra usaha. Mohon doanya agar semua berjalan lancar,” pungkasnya.
Pemerintah Desa berharap proyek ini dapat menjadi contoh model pemberdayaan desa berbasis aset lokal, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan inklusif.
Kepala Desa Syarifuddin juga menyampaikan harapannya agar model usaha yang sedang dikembangkan ini dapat menjadi percontohan nasional, khususnya bagi desa-desa yang memiliki lahan pasif atau belum dimanfaatkan secara optimal.
Pemerintah pusat, lanjutnya, telah memberikan payung hukum dan kebijakan pendukung melalui program Dana Desa. Tinggal bagaimana masing-masing kepala desa melakukan inovasi dan eksekusi yang tepat sasaran, sesuai potensi lokal masing-masing.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Desa Mundu Mesigit juga akan melibatkan pihak akademisi, penyuluh pertanian dan peternakan, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan Kabupaten Cirebon untuk menyempurnakan roadmap keberlanjutan program ini.











