Airlangga Targetkan Biaya Logistik Turun ke 8%, Ini Penjelasannya

ARY
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Instagram @airlanggahartarto_official)

adainfo.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa biaya logistik nasional ditargetkan untuk turun secara bertahap dari posisi 14,5% menjadi hanya 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam lima tahun ke depan.

Strategi besar ini diharapkan mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi neraca perdagangan Indonesia yang telah mencatatkan surplus selama 61 bulan berturut-turut hingga Mei 2025.

“Dengan ekspor yang masih positif, kita ingin turunkan biaya logistik yang hari ini masih sekitar 14,5%. Harapannya bisa ditekan menjadi 12,5%, lalu lanjut ke angka 8%,” ujar Airlangga dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip Rabu (2/7/2025).

Fokus Menekan Biaya, Menjaga Inflasi, dan Dorong Ekspor

Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa efisiensi biaya logistik memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas inflasi nasional.

Dengan inflasi yang kini berada di bawah target 2,5 ±1, kebijakan ini sekaligus menjadi langkah proaktif menghadapi ketidakpastian global seperti perang dagang dan penurunan indeks manufaktur (PMI) Indonesia yang kini berada di angka 47,4%.

Pemerintah Siapkan Perpres Penguatan Logistik Nasional

Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah akan mempercepat penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penguatan logistik nasional.

Airlangga mengungkapkan bahwa terdapat tiga pilar utama yang akan dimuat dalam regulasi tersebut.

“Pertama, penguatan infrastruktur konektivitas dan sarana logistik, kedua digitalisasi dan integrasi sistem logistik nasional, dan yang ketiga peningkatan daya saing SDM dan pelaku usaha logistik,” paparnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *