Airlangga: Pemerintah Siapkan Subsidi Bagi Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan paket kebijakan ekonomi. Senin (15/09/25) (foto: ekon.go.id)

adainfo.id – Pemerintah kembali menggulirkan kebijakan penting untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi gaji bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp10 juta. Skema ini diharapkan menjadi tambahan stimulus di tengah tantangan ekonomi global yang masih berlanjut.

Kebijakan tersebut dibahas dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 4 September 2025.

Airlangga menyebut, Presiden menekankan pentingnya penguatan stimulus untuk menjaga kestabilan ekonomi domestik dan melindungi masyarakat pekerja.

“Subsidi gaji ini bagian dari upaya memperluas jaring pengaman sosial sekaligus memperkuat daya beli pekerja. Pemerintah ingin memastikan masyarakat yang berpenghasilan menengah tetap terlindungi dari gejolak eksternal,” ujar Airlangga.

Program Stimulus Diperluas

Selain subsidi gaji, pemerintah juga memperluas sejumlah program stimulus lain. Program padat karya akan ditingkatkan untuk menyerap tenaga kerja baru, terutama di sektor infrastruktur dan industri padat karya.

Tak hanya itu, kebijakan pembebasan PPh untuk sektor tertentu yang sebelumnya sudah dinikmati oleh 1,7 juta pekerja juga akan diteruskan.

Dukungan terhadap program perumahan rakyat menjadi perhatian khusus, termasuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) perumahan serta program renovasi rumah.

Airlangga menyebutkan, langkah-langkah ini diprioritaskan agar masyarakat memiliki akses lebih luas terhadap hunian layak sekaligus memperkuat sektor konstruksi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi.

“Program perumahan melalui KUR dan renovasi rumah akan terus kami dorong. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari strategi menjaga konsumsi domestik,” jelasnya.

Stabilitas Ekonomi dan Lapangan Kerja Baru

Meski perekonomian global menghadapi tekanan, Airlangga menegaskan kondisi makroekonomi Indonesia relatif stabil. Nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.400 per USD, sementara pasar saham menunjukkan tren pemulihan setelah sebelumnya sempat terkoreksi tipis.

Dalam konteks inflasi, pemerintah mencatat perkembangan positif. “Inflasi relatif terjaga, bahkan di bulan ini sempat terjadi deflasi. Pertumbuhannya masih di angka 2,31 persen,” terang Airlangga.

Stabilitas harga ini memberi ruang lebih bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan fiskal pro rakyat.

Selain menjaga stabilitas, pemerintah juga menyiapkan langkah untuk mengantisipasi potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Sejumlah kebijakan deregulasi di sektor industri, terutama di kawasan Jawa, diproyeksikan mampu membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.

Airlangga menekankan bahwa selain penciptaan lapangan kerja baru, pemerintah tetap memberikan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja kontrak. Skema perlindungan ini mencakup jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk bagi pekerja dengan masa kontrak satu tahun.

“Pekerja kontrak tetap diberikan fasilitas ketenagakerjaan. Jadi ada perlindungan khusus bagi mereka agar tidak kehilangan jaring pengaman,” jelas Airlangga.

Langkah-langkah pemerintah melalui subsidi gaji, stimulus padat karya, pembebasan PPh, dukungan perumahan, hingga perlindungan bagi pekerja kontrak mencerminkan strategi holistik yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat, mendorong penciptaan lapangan kerja, dan memastikan stabilitas ekonomi di tengah situasi global yang tidak menentu.

Dengan kombinasi kebijakan ini, semester II-2025 diharapkan menjadi momentum penguatan fundamental ekonomi nasional sekaligus bukti keberlanjutan komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan rakyat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *