Aksi Tawuran Marak, Anggota DPRD Depok Ini Dorong Penambahan Polsek di Tiap Kecamatan

ARY
Anggota DPRD Depok dari PKB, Babai Suhaimi mendorong tiap kecamatan memiliki Polsek untuk meminimalisir maraknya tawuran. (Foto: Istimewa)

adainfo.id – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Babai Suhaimi, menyoroti meningkatnya aksi tawuran pelajar.

Menurutnya, fenomena ini menjadi tamparan besar bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik), dalam membentuk karakter generasi muda.

“Ya ini tentu semakin kemari semakin marak tawuran. Tamparan besar buat pemerintah kota khususnya Dinas Pendidikan,” ujar Babai kepada wartawan Kamis (13/11/2025).

Ia menilai, meningkatnya kasus tawuran pelajar tidak hanya disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak sekolah, tetapi juga minimnya perhatian dari orang tua.

“Boleh jadi ini juga kesalahan dari kita masyarakat, orang tua dalam mengawasi anak-anaknya. Kapan jam pulangnya, kapan masuk, dan pergaulannya,” tambah Babai.

Banyak Pelajar dari Luar Kota Ikut Tawuran

Lebih lanjut, Babai mengungkapkan hasil pengamatannya di lapangan.

Menurutnya, tidak semua pelaku tawuran adalah pelajar asal Kota Depok.

Berdasarkan pengamatannya, sebagian besar pelajar yang terlibat justru datang dari wilayah sekitar Kota Depok.

“Berdasarkan hasil survei saya sendiri ataupun pengetahuan saya sendiri, ternyata yang tawuran bukan juga anak pelajar Kota Depok saja. Ada dari berbagai wilayah sekitaran Kota Depok dan itu saya saksikan sendiri,” ungkapnya.

Babai bahkan menceritakan pengalaman pribadinya saat melihat langsung pelajar dari luar daerah membawa senjata tajam di jalanan.

“Saya sempat mengejar ketika anak pelajar tersebut berboncengan dengan motor mengacung-acungkan celurit, ternyata itu dari wilayah luar Kota Depok,” jelasnya.

Perlu Evaluasi Serius Pemerintah dan Kepolisian

Babai menegaskan bahwa masalah tawuran pelajar ini perlu menjadi bahan evaluasi bersama.

Baik oleh Pemkot Depok melalui Dinas Pendidikan maupun aparat keamanan dalam hal ini Polres Metro Depok.

“Persoalan ini tentu menjadi koreksi dari berbagai pihak. Baik pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan, maupun pihak keamanan dalam hal ini kepolisian,” tegasnya.

Ia mendorong agar aparat kepolisian dapat memetakan wilayah rawan tawuran sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan secara dini.

“Faktor pengawasan dari sisi tawuran anak pelajar ini sudah dapat diinventarisir lokasi dan daerah-daerahnya yang sering terjadi tawuran,” kata Babai.

Menurutnya, kehadiran petugas keamanan di titik-titik rawan dapat mengurangi potensi bentrok antar pelajar.

Usulkan Pembentukan Polsek Baru di Setiap Kecamatan

Lebih jauh, Babai mendorong agar pembentukan kantor Polsek yang baru di setiap kecamatan.

Menurutnya, hal ini penting untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan penduduk dan tingkat kriminalitas yang meningkat.

“Makanya saya mendorong agar segera kecamatan-kecamatan yang belum memiliki polsek punya polsek baru,” ujar Babai.

Ia mencontohkan Polsek di kawasan Kecamatan Cipayung yang masih bergabung dengan Pancoran Mas, serta Sawangan yang bergabung dengan Bojongsari.

“Penduduk Cipayung ini luar biasa sekarang, sudah 30 ribuan lebih bahkan hampir 40 ribu. Pancoran Mas juga sama. Tidak ideal dengan masyarakat yang begitu padat hanya digabung satu kantor kepolisian (Polsek),” jelasnya.

Dengan adanya kantor Polsek di setiap kecamatan, lanjut Babai, pengawasan dan kehadiran aparat keamanan bisa lebih merata.

“Dengan berdirinya polsek di setiap kecamatan, tentu akan menambah personel kepolisian yang sedikit banyak akan menuju kepada kondisi ideal,” katanya.

“Sehingga Polres Metro Depok ini terdiri dari beberapa polsek tambahan di kecamatan yang belum memilikinya,” tutupnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *