Anak Kucing Terjebak di Bioskop, Ini Pernyataan Resmi dari Pesona Square
Adainfo.id — Jagat media sosial kembali di hebohkan oleh peristiwa menyentuh hati. Seekor anak kucing terjebak di pilar bioskop XXI Pesona Square Mall Depok menjadi perbincangan hangat netizen sejak beberapa hari terakhir.
Kejadian ini bermula dari unggahan menfess di akun base Twitter @kochengfs, akun komunitas yang fokus membahas hal-hal seputar kucing.
Unggahan anonim itu menyebutkan bahwa seekor anak kucing telah terjebak selama berhari-hari di dalam struktur tembok bioskop.
“Kcg! Ada kitten kejebak XXI Pesona Square Mall Depok berhari-hari, tadi sampe ga fokus nonton gara-gara kepikiran…,” tulis pengirim menfess yang tidak mencantumkan identitasnya karena bersifat anonim.
Postingan tersebut langsung menyita perhatian netizen, mencatat lebih dari 328 ribu tayangan, ribuan likes, reposts, dan komentar.
Banyak netizen mengungkapkan keprihatinan mereka atas kondisi kucing tersebut yang di sebut terus mengeong karena ketakutan dan kelaparan.
Netizen Bergerak Cepat, Evakuasi Kucing Jadi Prioritas
Melihat situasi yang di anggap darurat, para pengguna Twitter atau X mulai melakukan berbagai upaya.
Ada yang langsung melapor ke manajemen Pesona Square Mall, ada pula yang mencoba menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok.
Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil seketika karena pihak Damkar di sebut membutuhkan persetujuan dari pengelola mall dan bioskop untuk dapat melakukan evakuasi di area tersebut.
Hal ini sempat memicu amarah publik, mengingat nyawa makhluk hidup dipertaruhkan.
Salah satu pengguna Twitter, @redvelvetboba, menginisiasi spam komentar di akun Instagram resmi Pesona Square Mall.
Tujuannya agar pihak manajemen segera merespons kondisi kucing yang di sebut-sebut berada di balik tembok atau pilar bioskop tersebut.
Pernyataan Resmi dari Manajemen Pesona Square
Menanggapi desakan dari masyarakat, pihak manajemen Pesona Square Mall Depok akhirnya memberikan pernyataan resmi melalui akun Instagram mereka.
Dalam unggahan tersebut, manajemen mengklaim telah melakukan tindak lanjut serius atas laporan dari masyarakat.
Pihak mall bahkan menyatakan telah membongkar salah satu pilar yang di curigai menjadi tempat terjebaknya anak kucing tersebut.
Namun, setelah di lakukan pembongkaran, petugas tidak menemukan keberadaan kucing di dalam struktur bangunan yang di maksud.
“Kami telah melakukan investigasi dan tindakan sesuai laporan. Salah satu pilar yang di curigai telah dibongkar, namun hasilnya nihil. Tidak di temukan adanya hewan di dalam,” tulis akun instagram resmi Pesona Square di kolom unggahan.
Namun di tambahkan pihak manajemen akan memantau terus secara berkala.
Reaksi Netizen Masih Terbelah
Meskipun klarifikasi tersebut telah di sampaikan, sebagian netizen masih menunjukkan skeptisisme. Ada yang beranggapan bahwa tindakan dari pihak mall sudah cukup responsif, tetapi ada pula yang merasa pencarian belum maksimal dan menuntut evakuasi lanjutan.
“Kalau memang sudah di bongkar dan tidak ada, bagus. Tapi semoga benar-benar teliti ya, karena suara kucing itu nyata di dengar pengunjung,” tulis salah satu komentar.
Namun sebagian lainnya menyarankan agar netizen tetap memberi ruang bagi pihak mall untuk bertindak lebih lanjut, sembari berharap tidak ada lagi suara mengeong yang terdengar dari balik tembok.
Upaya Bersama Warganet dan Kesadaran Kolektif
Kisah ini bukan sekadar tentang seekor kucing, tetapi cerminan dari kekuatan solidaritas warganet Indonesia yang begitu peduli terhadap makhluk hidup. Banyak yang tidak kenal satu sama lain, tetapi bergabung dalam satu suara untuk menyelamatkan satu nyawa kecil yang terjebak.
Ini juga menjadi pengingat bagi pengelola gedung dan tempat umum lainnya untuk lebih memperhatikan potensi risiko semacam ini.
Hewan yang masuk ke area tertutup bisa terjebak dalam waktu lama tanpa bantuan, dan hanya kepedulian publik yang bisa menyelamatkannya.
Peristiwa anak kucing terjebak di bioskop ini menjadi bukti nyata bahwa empati masyarakat terhadap hewan masih sangat tinggi.
Meskipun keberadaan kucing belum bisa di pastikan pasca pembongkaran pilar oleh pihak mall, setidaknya tekanan publik berhasil memicu respon cepat dari pengelola.
Di harapkan kejadian seperti ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik pengelola gedung, pemerintah kota, maupun masyarakat umum agar lebih tanggap dalam menangani kasus serupa di masa depan.