Anggota DPRD Cirebon Desak Penanganan Serius Kasus Oknum Guru
adainfo.id -Kasus dugaan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh seorang oknum guru SMP Negeri di Kota Cirebon terhadap muridnya menuai kecaman dari berbagai pihak. Kali ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Rinna Suryanti, turut angkat bicara dan menyuarakan keprihatinannya atas peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Rinna menyebut bahwa peristiwa ini merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak, bukan sebaliknya.
Perilaku Tak Pantas Tak Bisa Ditoleransi
Dengan nada tegas, Rinna menyatakan bahwa tindakan asusila di lingkungan sekolah tidak bisa dibiarkan dan tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun, apalagi dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yang seharusnya menjadi panutan.
“Perilaku ini sangat tidak pantas dan tidak bisa dibiarkan. Dunia pendidikan harus steril dari tindakan kekerasan, apalagi pelecehan. Ini menyangkut masa depan generasi penerus,” tegas Rinna, Kamis (23/5/25).
Desakan Terhadap Dinas Pendidikan Kota Cirebon
Sebagai anggota legislatif yang membidangi pendidikan, Rinna dengan tegas meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon agar bertindak cepat, tegas, dan transparan dalam menangani kasus ini. Menurutnya, lambatnya penanganan hanya akan memperburuk citra dunia pendidikan dan menurunkan kepercayaan masyarakat.
“Disdik harus mengambil langkah tegas dan cepat. Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut atau tertutup. Ini menyangkut hak anak-anak atas lingkungan belajar yang aman,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan yang diambil harus berpijak pada aturan hukum yang berlaku dan mekanisme disiplin ASN, bila terbukti bahwa pelaku merupakan bagian dari aparatur sipil negara.
Komitmen DPRD dalam Pengawasan
Rinna, yang dikenal dengan sikap vokalnya dalam isu-isu sosial, juga menegaskan bahwa DPRD Kota Cirebon tidak akan tinggal diam. Ia memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal dan mengawasi proses penanganan kasus ini, baik di tingkat sekolah, dinas, maupun penegak hukum.
“Kami akan terus memantau sejauh mana kasus ini ditindaklanjuti. Jangan sampai pelaku dibiarkan bebas tanpa ada proses hukum yang jelas, apalagi kalau terbukti bersalah,” tuturnya.
Koordinasi dengan Pimpinan DPRD untuk Tindak Lanjut
Rinna juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Kota Cirebon untuk merancang langkah strategis dalam pengawasan serta mendorong penegakan sanksi terhadap oknum guru tersebut. Koordinasi ini diharapkan mampu memperkuat pengawasan legislatif terhadap dinas teknis dan instansi terkait.
“Kami akan dorong ini jadi perhatian serius. Ini menyangkut citra pendidikan kita dan perlindungan anak. DPRD punya peran dan tanggung jawab moral dalam memastikan dunia pendidikan tetap menjadi ruang yang aman dan sehat bagi anak-anak,” tandas Rinna.
Pendidikan Harus Aman dan Bermartabat
Lebih jauh, politisi yang dikenal dengan sapaan Teh Rinna ini menyoroti pentingnya penguatan sistem perlindungan anak di sekolah, baik dari sisi kebijakan, budaya sekolah, hingga pembekalan etika bagi tenaga pendidik.
Ia juga meminta agar sekolah tidak hanya fokus pada penanganan pascakasus, tetapi juga proaktif dalam mencegah terjadinya tindakan serupa melalui program pembinaan karakter, sosialisasi perlindungan anak, hingga pelatihan anti-kekerasan seksual untuk guru dan tenaga kependidikan.
“Kita harus bergerak dari preventif, bukan hanya reaktif. Sekolah harus membangun sistem yang memastikan tidak ada ruang bagi kekerasan, pelecehan, atau penyalahgunaan wewenang oleh siapa pun,” jelasnya.
Respon Masyarakat dan Perlindungan Korban
Di tengah proses hukum dan investigasi yang sedang berlangsung, Rinna juga mengimbau seluruh pihak, termasuk masyarakat dan media, untuk menghormati privasi dan identitas korban.
“Mari kita jaga anak-anak kita. Jangan sampai mereka menjadi korban dua kali: pertama dari peristiwa yang dialami, kedua dari stigma dan tekanan sosial. Semua pihak harus mendukung pemulihan psikologis korban,” katanya.
Tindak Tegas, Jangan Tutup Mata
Sebagai wakil rakyat, Rinna meyakini bahwa penegakan hukum yang tegas akan menjadi pelajaran berharga dan efek jera bagi siapa pun yang mencoba mencederai dunia pendidikan.
“Kalau dibiarkan, akan muncul korban-korban lain. Dan kalau ditutupi, kita semua telah gagal melindungi generasi masa depan,” tegasnya.