Anjing Pelacak Deteksi Tiga Korban di Longsor Gunung Kuda

KIM
Anjing pelacak K9 Polda Jabar dikerahkan untuk mendeteksi korban longsor Gunung Kuda di Cipanas, Cirebon, Selasa (03/06/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Proses pencarian korban longsor Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan masyarakat. Dalam upaya penyisiran kali ini, anjing pelacak dari satuan K9 Polda Jawa Barat diterjunkan untuk mempercepat proses pencarian terhadap para korban yang diduga masih tertimbun material longsoran batu besar.

Deteksi Aroma Korban oleh Anjing Pelacak K9

Menurut keterangan Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, hasil pelacakan yang dilakukan oleh anjing K9 menunjukkan adanya indikasi keberadaan tiga korban di sekitar batu besar, yang sebelumnya juga menjadi lokasi penemuan korban lainnya.

“K9 menemukan adanya indikasi tiga korban yang tertimbun. Dua di sebelah kanan batu besar dan satu di sisi kiri,” ungkap Yusron saat memberi keterangan di lokasi.

Temuan ini menjadi titik terang baru di tengah medan pencarian yang cukup berat. Material longsoran berupa batu besar dan tanah gembur menyulitkan proses evakuasi manual, sehingga kehadiran anjing pelacak sangat membantu tim dalam mempersempit titik pencarian.

Selain hasil deteksi anjing pelacak, petugas di lapangan juga mencium bau menyengat di sekitar lokasi yang sama. Indikasi tersebut memperkuat dugaan bahwa korban masih tertimbun di bawah material longsoran di area tersebut.

“Bau menyengat sudah terasa. Petugas SAR juga mendeteksinya saat mendekati batu besar,” kata Yusron.

Penciuman bau mayat menjadi salah satu indikator alami dalam upaya pencarian korban tertimbun, apalagi dalam kondisi medan yang sulit ditembus alat berat secara langsung.

Letkol Yusron menegaskan bahwa penggunaan anjing pelacak dari unit K9 memang merupakan bagian dari SOP (Standard Operating Procedure) dalam proses pencarian korban bencana alam, terutama bencana longsor seperti yang terjadi di Gunung Kuda.

“Penggunaan K9 adalah prosedur tetap dalam pencarian korban tertimbun. Anjing pelacak berperan untuk mempercepat identifikasi titik lokasi sebelum dilakukan penggalian atau pengangkatan material,” jelas Yusron.

Dengan kepekaan indera penciumannya yang tinggi, anjing pelacak mampu mendeteksi keberadaan manusia hidup atau mayat hingga beberapa meter di bawah permukaan tanah atau puing. Ini menjadikannya aset tak tergantikan dalam operasi pencarian korban.

Dari hasil analisis awal yang dilakukan K9 dan tim lapangan, area sekitar batu besar menjadi fokus utama operasi evakuasi pada hari ini dan beberapa hari ke depan. Tim SAR telah menetapkan koordinat prioritas dan menyiapkan peralatan berat untuk membantu proses pengangkatan material.

“Kami akan fokuskan operasi di dua titik utama, kanan dan kiri batu besar. Ini berdasarkan data gabungan dari K9 dan pengamatan lapangan,” jelas Yusron.

Beberapa alat berat, seperti excavator dan crane kecil, mulai dikerahkan secara perlahan untuk menjaga stabilitas tanah dan menghindari longsoran susulan.

Upaya Terus Dilanjutkan Meski Medan Ekstrem

Proses evakuasi korban di area longsor Gunung Kuda tidak hanya menghadapi kendala teknis berupa material batuan besar, tetapi juga cuaca yang berubah-ubah, serta struktur tanah yang tidak stabil. Meskipun demikian, Yusron menegaskan bahwa tim gabungan tidak akan menghentikan pencarian sampai seluruh korban ditemukan.

“Kami terus bekerja siang malam. Ini bentuk komitmen kami kepada keluarga korban dan masyarakat,” tegas Yusron.

Harapan Keluarga dan Masyarakat Menguat

Kabar tentang deteksi keberadaan korban oleh anjing pelacak K9 disambut dengan campuran harapan dan kesedihan oleh keluarga korban yang masih menanti kepastian nasib kerabat mereka. Beberapa dari mereka bahkan memilih untuk tetap berada di sekitar tenda evakuasi meski kondisi cuaca buruk.

“Kami sangat berharap, semoga benar itu titik keberadaan saudara kami. Kami hanya ingin mereka ditemukan dan dimakamkan dengan layak,” ujar seorang anggota keluarga korban.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *