Asyrof Abdik Ajak Anak Muda Gebang Peduli Politik dan Masa Depan Desa
adainfo.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhammad Asyrof Abdik, mengajak generasi muda untuk tidak bersikap apatis terhadap politik.
Ia menekankan bahwa perubahan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat hanya bisa terjadi jika anak muda terlibat aktif dalam proses politik.
Seruan itu disampaikan Asyrof dalam agenda reses di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kamis (3/7/2025), yang dihadiri ratusan warga dari berbagai latar belakang.
Dialog yang berlangsung hangat ini menjadi wadah aspirasi masyarakat, khususnya terkait persoalan irigasi pertanian, kelangkaan pupuk, serta minimnya bantuan bagi nelayan.
“Kita tidak bisa jauh dari politik. Jalan rusak, bantuan pupuk, bibit ikan, hingga sanitasi, semua diatur lewat kebijakan politik. Kalau anak muda tidak ikut ambil bagian, ya cuma jadi penonton pembangunan,” tegas Asyrof kepada para peserta yang hadir, didominasi tokoh desa dan pemuda setempat.
Anak Muda Sebagai Jembatan Digital
Di tengah arus digitalisasi layanan pemerintahan, Asyrof menyoroti pentingnya kehadiran generasi muda sebagai penghubung digital antara warga desa—khususnya kelompok lansia, petani, dan nelayan—dengan sistem pelayanan berbasis teknologi.
Ia menyebutkan, banyak masyarakat desa yang gagal mengakses bantuan karena kesulitan dalam menggunakan aplikasi daring atau tidak mengetahui prosedur yang harus ditempuh.
“Sekarang semua bantuan pakai sistem. Anak muda bisa bantu orang tua mereka agar tidak tertinggal. Mulai dari mendaftarkan kelompok tani secara online, sampai mengurus bantuan sosial dan KUR,” paparnya.
Asyrof mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebenarnya telah menggulirkan berbagai program untuk petani milenial, pelaku UMKM, hingga pemberdayaan desa. Namun, minimnya partisipasi pemuda diakibatkan oleh kurangnya pendampingan dan tidak maksimalnya peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Ia meminta agar Dinas Pertanian dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat lebih aktif turun ke lapangan, khususnya ke wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh program pembinaan.
“Banyak kelompok pemuda punya semangat, tapi tak ada akses. Program ada, tapi informasi dan pendampingan sangat minim. Ini ironi yang harus segera dibenahi,” tegasnya.
Masa Depan Pangan Terancam Tanpa Regenerasi Petani
Lebih jauh, Asyrof mengingatkan bahwa krisis regenerasi petani bisa menjadi ancaman serius terhadap masa depan sektor pangan di Cirebon dan Jawa Barat. Ia menilai, jika tidak disiapkan dari sekarang, 10 hingga 20 tahun ke depan desa bisa kehilangan generasi penerus petani.
“Jangan bangga jadi lumbung pangan kalau kita tidak punya petani masa depan. Sekarang saatnya kita pikirkan strategi agar anak muda mau kembali ke sawah dan tambak,” ujarnya.
Sebagai solusi, ia mengusulkan program pelatihan pertanian modern, bantuan alat pertanian, serta program kewirausahaan berbasis hasil bumi bagi pemuda desa. Hal ini, menurutnya, akan memantik ketertarikan anak muda terhadap sektor agrikultur yang selama ini dianggap kurang menjanjikan secara ekonomi.
Menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan digelar tahun ini, Asyrof juga menyinggung pentingnya pemimpin Jawa Barat yang berpihak kepada pemuda desa.
Menurutnya, perhatian terhadap inovasi desa, pertanian, pendidikan vokasi, hingga digitalisasi desa harus menjadi agenda prioritas kepala daerah ke depan.
“Kalau bicara masa depan, ya kita bicara anak muda. Bukan hanya soal bonus demografi, tapi soal eksekusi program yang menjawab kebutuhan riil anak muda desa,” tutupnya.
Melalui reses tersebut, Asyrof menegaskan kembali komitmennya sebagai legislator untuk menyuarakan kepentingan masyarakat akar rumput, serta mendorong kolaborasi yang lebih konkret antara masyarakat, pemerintah provinsi, dan DPRD.
Ia juga membuka ruang komunikasi langsung bagi warga yang ingin menyampaikan keluhan maupun usulan program melalui pusat layanan aspirasi Fraksi PKB Jabar.
“Kami selalu terbuka untuk komunikasi dua arah. Silakan masyarakat sampaikan aspirasi lewat kanal resmi kami. Ini bentuk nyata politik partisipatif,” pungkasnya.