Atasi Cuaca Ekstrem di Jakarta, Ini yang Dilakukan Pemprov

ARY
Ilustrasi ancaman cuaca ekstrem di Jakarta. (Foto: Pexels/Thgusstavo Santana)

adainfo.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Hal itu untuk mengurangi cuaca ekstrem dan mencegah potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir.

Operasi ini telah memasuki hari ketiga pada 16 Februari 2025, dengan melibatkan BMKG.

Kemudian, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).

Menurut Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, potensi hujan ringan hingga sedang di perkirakan terjadi pada pagi hari.

Lalu berlanjut hingga siang hari di sebagian besar wilayah Jakarta.

“Prediksi kelembaban udara di setiap lapisan atmosfer cukup tinggi, mencapai 100 persen,” ujar Budi, Senin (17/2/2025).

“Sehingga potensi pertumbuhan awan hujan sangat besar di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat,” imbuh Budi.

Tujuan OMC di Jakarta

Budi menjelaskan bahwa tujuan utama OMC adalah untuk mengurangi ekstremitas cuaca yang jika di biarkan berpotensi menyebabkan banjir di wilayah Jakarta.

“Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa OMC akan menyebabkan kekeringan di Jakarta,” papar Budi.

“Ini hanya untuk mengendalikan intensitas hujan agar tidak menimbulkan bencana,” tambah Budi.

Pelaksanaan OMC: Penyemaian Garam untuk Kendalikan Hujan

Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus juru bicara OMC 2025, Michael Sitanggang, menyatakan bahwa operasi kemarin dengan satu sorti di area penyemaian Barat Daya-Barat Laut.

“Area ini di pilih untuk menurunkan potensi cuaca ekstrem yang di prediksi terjadi pada siang hari,” jelas Michael.

Sejauh ini, OMC telah dilakukan sebanyak lima sorti, dengan total 4 ton garam NaCl food grade di semai ke atmosfer untuk membantu proses pengendalian hujan.

OMC: Upaya Komprehensif Hadapi Cuaca Ekstrem

Langkah ini merupakan bagian dari strategi mitigasi yang terus di kembangkan Pemprov DKI Jakarta, BPDB, bersama BMKG dan TNI AU.

“OMC adalah bagian dari strategi komprehensif untuk menekan dampak cuaca ekstrem dan mencegah bencana hidrometeorologi di Jakarta,” tandas Michael.

Masyarakat pun di berikan imbauan untuk tetap tenang dan memahami bahwa OMC bukan menyebabkan kekeringan.

Melainkan untuk mengendalikan intensitas hujan demi keselamatan bersama.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *