Atasi Kenakalan Anak di Depok, Dedi Mulyadi Usung Disiplin Militer

ARY
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menyampaikan pandangannya terkait polemik SDN Utan Jaya Depok yang digembok. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membawa wacana baru yang tegas dan inovatif dalam menangani kenakalan anak di Depok.

Dalam acara peringatan Hari Jadi ke-26 Kota Depok di Lapangan DOS Balai Kota Depok, Dedi mengusulkan penggunaan pola pendekatan militer sebagai salah satu solusi efektif untuk atasi kenakalan anak.

Kenakalan Anak Jadi Sorotan Serius

Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak yang terjerumus dalam perilaku negatif.

Mulai dari kecanduan obat-obatan terlarang, konsumsi minuman keras, hingga penggunaan narkoba.

“Misalnya gini, anak udah rajin minum eximer, itu kan susah. Sudah rajin minum ciu, susah. Sudah pakai narkoba, susah. Itu orang tuanya bisa habis duitnya,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat (25/4/2025) malam.

Tak sedikit pula kasus yang berujung pada kekerasan domestik, seperti pembakaran rumah dan pengancaman terhadap orang tua.

Menurut Dedi, banyak orang tua merasa kewalahan hingga menyerah dalam mendidik akibat kenakalan anak mereka.

Mengapa Pola Pendekatan Militer?

Dedi Mulyadi menilai bahwa pendekatan medis dan psikologis saja tidak cukup untuk menangani kasus kenakalan berat.

Dibutuhkan metode tambahan yang lebih terstruktur dan ketat, yakni pendekatan militer.

“Itu kan diperlukan metodologi, selain kedokteran, psikologi, sosiologi, juga termasuk pola pendekatan militer,” jelas Dedi.

Ia mencontohkan praktik di Tiongkok, di mana pola pembinaan berbasis militer mampu menumbuhkan disiplin, semangat hidup, dan arah masa depan bagi anak-anak bermasalah.

Menurut Dedi, pendekatan ini bukanlah wajib militer, melainkan metode pembinaan dengan disiplin, aturan, dan pembentukan karakter yang kuat.

Antusiasme Orang Tua: Kebutuhan yang Mendesak

Dedi Mulyadi juga mengungkapkan bahwa saat berdialog dengan para orang tua, mereka memberikan sambutan antusias terhadap usulan ini.

“Saya bicara dengan orang tua, itu tepuk tangannya kenceng banget. Artinya memang sudah menjadi keresahan ya,” katanya.

Banyak orang tua merasa membutuhkan bantuan ekstra dalam mengatasi perilaku anak-anak mereka yang sudah berada di luar kendali.

Tanpa Unsur Pemaksaan

Menanggapi kekhawatiran soal hak anak, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program ini tidak akan bersifat wajib atau memaksa.

Partisipasi tetap bergantung pada persetujuan orang tua.

“Jadi tidak ada unsur pemaksaan, kalau orang tuanya nggak boleh kita nggak akan (lakukan),” tegasnya.

Namun, bagi orang tua yang sudah tidak mampu menangani kenakalan anak secara mandiri, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengambil peran aktif dalam pembinaan.

Komitmen Pemprov Jabar Membantu Orang Tua

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pemprov Jabar akan menyediakan fasilitas dan program pembinaan berbasis pendekatan militer untuk membantu para orang tua dalam mendidik kembali anak-anak mereka.

Program ini menjadi bagian dari upaya menyelamatkan generasi muda, mencegah keterpurukan lebih lanjut akibat pengaruh negatif lingkungan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *