Babinsa Pegambiran Berikan Edukasi Anti-Bullying di SDN Kemakmuran 2 Cirebon
adainfo.id – Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Pegambiran, Koramil 1403/Lemahwungkuk, Sertu Yanto, menggelar kegiatan penyuluhan dan edukasi tentang bullying atau perundungan kepada para siswa SD Negeri Kemakmuran 2 di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Sabtu (17/5/25).
Kegiatan yang berlangsung penuh interaksi ini disambut antusias oleh para siswa dan tenaga pengajar. Mereka tampak aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, serta berbagi pengalaman terkait perundungan yang pernah mereka saksikan atau alami di lingkungan sekolah.
Bullying Bukan Sekadar Kekerasan Fisik
Dalam penyuluhannya, Sertu Yanto menjelaskan secara lugas tentang berbagai bentuk bullying, mulai dari fisik, verbal, hingga cyberbullying. Ia menekankan bahwa semua bentuk tindakan yang menyakiti, mengintimidasi, atau mengucilkan teman adalah bagian dari perundungan yang harus dihentikan.
“Bullying itu bukan cuma memukul. Ejekan, pengucilan, hingga ancaman di media sosial juga termasuk. Semua itu bisa menyakiti perasaan dan membuat teman kita merasa sendiri. Itu harus kita lawan bersama,” ujar Sertu Yanto di hadapan puluhan siswa.
Ia juga mengajak siswa untuk membudayakan sikap saling menghargai, berempati, dan membangun pertemanan yang positif, sebagai fondasi membentuk karakter anak-anak bangsa yang tangguh dan berakhlak mulia.
Kepala Sekolah: Edukasi Seperti Ini Harus Rutin
Kepala SDN Kemakmuran 2, Dewi Yuningsih, menyampaikan apresiasinya kepada Babinsa yang telah meluangkan waktu memberikan edukasi penting kepada siswa-siswinya. Menurutnya, edukasi ini sangat relevan dan perlu dilakukan secara berkelanjutan.
“Kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan nilai anti-kekerasan sejak dini. Kami berharap bisa dilakukan rutin, tidak hanya oleh Babinsa, tetapi juga melibatkan lintas sektor pendidikan, psikolog, hingga orang tua,” ujarnya.
Dewi juga menyebut bahwa pihak sekolah terus berupaya memperkuat pendekatan pendidikan karakter, melalui kolaborasi dengan TNI, Polri, serta lembaga sosial lainnya.
Bentuk Sinergi TNI dan Dunia Pendidikan
Kehadiran Babinsa dalam dunia pendidikan bukan sekadar simbol pendekatan militer ke masyarakat, tetapi juga bentuk sinergi nyata antara TNI dan sektor pendidikan dalam menyiapkan generasi muda yang cerdas secara intelektual dan emosional.
Melalui kegiatan edukasi anti-bullying ini, Sertu Yanto berharap siswa dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah, aman, dan mendukung setiap siswa untuk berkembang tanpa rasa takut.
“Kami ingin adik-adik semua berani berkata tidak pada bullying dan selalu mendukung teman yang menjadi korban. Jangan diam, laporkan ke guru atau orang dewasa terdekat,” imbuhnya.
Dampak Positif: Anak Lebih Berani dan Terbuka
Para guru yang menyaksikan langsung kegiatan ini menilai adanya peningkatan pemahaman siswa tentang dampak bullying. Beberapa siswa bahkan mengaku menjadi lebih berani untuk mengungkapkan pengalaman mereka, yang sebelumnya disimpan karena takut atau malu.
“Ini menjadi momentum penting untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka antara siswa dan guru. Kami akan tindak lanjuti dengan program internal sekolah,” ucap salah satu guru kelas.