Begini Pengakuan Mengharukan Jamaah Haji Depok soal Ancaman Bom

ARY
Jamaah haji asal Kota Depok, Syarifah Mudaimah menceritakan kronologis terkait kabar ancaman bom di pesawat yang ditumpanginya usai pulang dari Tanah Suci, Rabu (18/6/2025). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Isu ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV5276 dengan rute Jeddah–Jakarta yang mengangkut 442 jamaah haji Kloter 12 JKS asal Kota Depok sempat membuat publik terkejut.

Namun, dari kesaksian langsung salah satu jamaah haji, suasana di dalam pesawat tetap tenang dan tidak ada informasi langsung yang disampaikan saat penerbangan berlangsung.

Syarifah Mudaimah, seorang jamaah haji berusia 38 tahun asal Sugutamu, Kota Depok, mengungkapkan pengalamannya setelah kembali ke tanah air, Rabu (18/6/2025).

Ia mengaku tetap tenang meski baru mengetahui adanya ancaman bom saat sudah mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

“Dari pihak pramugari juga enggak menginfokan apa-apa di dalam, pas taunya pas di luar gitu,” ujar Syarifah setibanya di Halaman Balai Kota Depok, Rabu (18/6/2025).

Tetap Tenang, Tak Ada Kepanikan Berlebihan

Meski sempat bertanya-tanya mengenai alasan pendaratan mendadak, ia dan suaminya memilih untuk tidak panik dan tetap menenangkan diri.

Hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga kondisi psikologis jamaah lainnya, terutama yang sudah lansia.

“Kita sih bertanya-tanya aja, cuma kita nggak mau terlalu panik ya. Pokoknya kita nenangin diri aja gitu,” tuturnya.

Syarifah menyebut bahwa sebagian jamaah lansia memang tampak gelisah.

“Kita juga nggak ngasih tahu yang lansia, takutnya malah panik. Jadi kita diam aja, biar tenang,” katanya.

Fasilitas Hotel dan Perjalanan Lanjut ke Jakarta

Setelah pendaratan di Medan, para jamaah diinapkan di sebuah hotel di kota tersebut.

Menurut pengakuannya, mereka sempat menunggu selama sekitar lima jam di bandara sebelum akhirnya dipindahkan ke hotel untuk bermalam.

Esok paginya, seluruh jamaah kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

“Alhamdulillahhirobbilalamin dikasih tempat fasilitas menginap di hotel Medan ya, Alhamdulillah,” ujarnya.

“Paling sekitar empat sampai lima jam nunggu, terus setelah Maghrib kita dibawa ke hotel. Subuhnya kita sudah siap-siap berangkat lagi ke Jakarta,” sambungnya.

Sampaikan Tidak Ada Trauma

Meski menjadi bagian dari penerbangan yang disebut-sebut menerima ancaman bom, Syarifah merasa tidak trauma.

Ia justru melihat kejadian ini sebagai bentuk rezeki tambahan dari Allah SWT.

“Enggak sih, Alhamdulillah masih dikasih ketenangan. Nikmat banget, kayak dikasih bonus jalan-jalan ke Medan,” ungkapnya.

Rasa Syukur Setelah Kembali ke Depok

Setibanya di Depok, rasa syukur semakin membuncah. Syarifah mengaku senang bisa melihat kembali keluarganya, melihat hujan, dan nuansa hijau.

“Alhamdulillah senang banget, bisa lihat hujan, bisa lihat hijau-hijau. Ketemu keluarga. Ya Allah, bersyukur banget, haji tahun ini Alhamdulillah nikmat banget,” katanya

13 Tahun Menunggu, Kini Pulang dengan Selamat

Syarifah menambahkan, ia bersama suami sudah menunggu 13 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji.

“Saya sama suami berangkat. Masa tunggu 13 tahun,” katanya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *