Biaya Haji 2025 Telah Disepakati Turun, Segini Rinciannya
adainfo.id – Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M telah disepakati oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI.
Dari kesepakatan itu, BPIH turun bila dibandingkan dengan biaya haji pada tahun 2024.
Kesepakatan tersebut dirumuskan dalam Rapat Kerja Kemenag dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta.
Rapat kerja itu pun menyepakati besaran BPIH untuk setiap jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp89.410.258,79.
Dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67.
“Rerata BPIH pada tahun 1446 H/2025 M sebesar Rp89.410.258,79. Biaya ini turun dibandingkan rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00,” ucap Menteri Agama, Nasaruddin Umar, kemarin.
BPIH itu pun terdiri atas dua komponen. Untuk pertama, komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji ataupun disebut Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Kemudian yang kedua adalah komponen Nilai Manfaat yang bersumber dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.
Penurunan BPIH itu juga berdampak terhadap turunnya Bipih yang harus dibayar jemaah dan Nilai Manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah.
“Bipih yang dibayar jemaah, rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62 persen dari total BPIH 2025,” jelasnya.
“Sisanya yang sebesar 38 persen atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 itu dialokasikan dari nilai manfaat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan, jika pengesahan hasil Raker dengan Komisi VIII DPR ini akan menjadi dasar untuk Presiden Prabowo Subiyanto dalam menetapkan BPIH.
Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Pasal 48 UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Bahwasanya besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Agama usai mendapat persetujuan DPR RI.
Sebagai, Indonesia di tahun 2025 mendapatkan 221.000 kuota dan jumlah ini terdiri atas 201.063 jemaah reguler murni, 1.572 petugas haji daerah.
Selanjutnya, 685 adalah pembimbing KBIHU dan 17.680 jemaah haji khusus.
