BKN Luncurkan Aturan Baru, ASN Kini Bisa Naik Pangkat 12 Kali Setahun
adainfo.id – Badan Kepegawaian Negara (BKN) menghadirkan kebijakan baru yang memudahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memperoleh haknya.
Mulai 1 Oktober 2025, ASN dapat mengajukan usulan kenaikan pangkat setiap bulan, bukan hanya enam kali dalam setahun seperti sebelumnya.
Langkah ini diumumkan langsung oleh Kepala BKN, Zudan, dalam forum BKN Menyapa bersama pengelola kepegawaian instansi pusat dan daerah, Selasa (09/09/2025).
Perubahan mekanisme ini diatur dalam Peraturan BKN Nomor 4 Tahun 2025 tentang Periodisasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Dengan regulasi tersebut, ASN kini berkesempatan mengajukan kenaikan pangkat sebanyak 12 kali dalam setahun.
“Penambahan periodisasi kenaikan pangkat ini merupakan upaya BKN dalam memberikan sistem insentif kepada pegawai ASN sesuai dengan hak-hak kepegawaiannya yang sepatutnya diterima. Oleh karena itu, saya meminta para pengelola kepegawaian instansi untuk tidak menghambat hak-hak pegawai dalam kepengurusan kenaikan pangkat hingga proses pensiun,” ujar Zudan dikutip Selasa (09/09/2025).
Kebijakan ini diyakini akan membuat proses manajemen ASN lebih fleksibel, adil, dan transparan.
Peran Strategis Pengelola Kepegawaian
Zudan menekankan agar pengelola kepegawaian proaktif dalam melayani hak-hak ASN, baik dalam usul kenaikan pangkat maupun penerbitan SK pensiun.
Ia mengingatkan pentingnya pemetaan berbasis potensi dan kompetensi agar setiap ASN bisa ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian.
“Kita harus pastikan bahwa setiap ASN ditempatkan sesuai bidang keahlian maupun potensinya. Jika sesuai potensi dan kompetensi, ASN akan bekerja lebih optimal, melayani publik dengan baik, dan memberi dampak positif bagi institusi maupun masyarakat,” tegas Zudan.
Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, BKN menjalin kerja sama dengan Universitas Ary Ginanjar (UAG) melalui pendekatan Talent DNA.
Konsep ini dikembangkan oleh ESQ untuk memetakan potensi dan kompetensi ASN secara lebih komprehensif.
Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung pada 29 Agustus 2025 di Jakarta.
BKN menilai langkah ini penting agar birokrasi Indonesia dapat bertransformasi menjadi lebih profesional, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman.
Membangun ASN Unggul dengan Pendekatan Talent DNA
Zudan menyebut pemetaan potensi ASN bukan sekadar administrasi, melainkan strategi penting untuk menciptakan prinsip the right man on the right place, on the right time.
“Selama ini masih sering kita jumpai ASN yang belum ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian maupun potensinya. Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan setiap ASN menempati posisi yang tepat, sehingga mereka bisa bekerja secara optimal, memberikan pelayanan publik yang berkualitas, serta membawa dampak positif bagi institusi dan masyarakat,” jelas Zudan.
Menurut Zudan, birokrasi Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada pola lama yang hanya melihat latar belakang pendidikan formal.
Pemetaan berbasis potensi, preferensi, dan kompetensi harus diterapkan agar ASN lebih produktif.
Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ sekaligus Ketua Yayasan UAG, menyatakan komitmen penuh untuk mendukung program ini.
“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan momentum strategis. Dengan adanya pemetaan berbasis Talent DNA, kita berharap tidak ada lagi ASN yang salah jurusan atau salah penempatan. Setiap pegawai negara dapat mengabdi dengan penuh dedikasi di bidang yang paling sesuai dengan potensi dan kompetensinya,” terang Ary Ginanjar.
Ary Ginanjar menambahkan, ESQ dan UAG menyiapkan dukungan teknologi, metodologi, serta tenaga ahli tanpa membebani keuangan negara.
Menurut Ary Ginanjar, ASN adalah jantung birokrasi. Karena itu, penguatan kapasitas ASN berarti memperkokoh fondasi bangsa.
“Dengan adanya pemetaan berbasis potensi dan kompetensi, ASN akan menjadi motor penggerak Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sinergi antara BKN, Universitas Ary Ginanjar, dan ESQ diyakini dapat melahirkan birokrasi modern yang profesional, bahagia, dan berdampak nyata bagi kemajuan bangsa.











